-->

Jurnal - Penggunaan Model Quantum Teaching (TANDUR) Dalam Hasil Belajar Matematika

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Penggunaan Model Quantum Teaching (TANDUR) Dalam Hasil Belajar Matematika, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstrak: Penggunaan Model Quantum Teaching tipe TANDUR untuk Meningkatkan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan: meningkatkan hasil belajar Matematika tentang operasi pecahan di kelas IV dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Madurejo yang berjumlah 29 siswa. Sumber data berasal dari siswa, teman sejawat danpeneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode dan sumber. Analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan metode Quantum Teaching tipe TANDUR, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika di kelas IV.Kata Kunci: Quantum Teaching tipe Tandur, Hasil Belajar, Matematika.

Abstract: The Using of the Quantum Teaching tipe TANDUR models to improve the learning outcomes of mathematics learning IV Grade Student Elementary School. This research aimed  improve learning outcomes mathematical fractions operations. The research was conducted in three cycles. Subjects of this study is the IV graders of Elementary School Madurejo, which  as 29 students. Data sources came from teachers , students and researchers. Data collection  techniques using observation, documentation and testing. The validity of data using triangulation techniques and other methods. Analysis of the data used by the qualitative and quantitative analysis. The results showed that the application of the Quantum Teaching tipe TANDUR models, can improve result learning mathematic.
Keywords: Quantum Teaching type TANDUR, learning outcomes, Mathematics


PENDAHULUAN

Pendidikan di sekolah dasar (SD) merupakan penanaman seperangkat pengetahuan yang diperoleh siswa melalui pengalaman belajar di sekolah. Dengan kata lain pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan datang. Menanamkan pengetahuan di tingkat SD merupakan hal yang paling penting, karena pada masa ini otak mereka ibarat busa yang mudah menyerap sejumlah besar informasi tentang dunia yang menakjubkan di sekelilingnya. Matematika merupakan ilmu pasti yang menjadi dasar pemikiran dan penerapan mata pelajaran lainya. Umumnya, apabila seseorang menguasai matematika, maka akan cenderung lebih mudah untuk menguasai mata pelajaran yang lain.

Pelajaran Matematika yang diberikan dapat membekali dan melatih siswa agar dapat berpikir sistematis, realitis, logis, analitis, kreatif dan kritis serta memiliki kemampuan bekerjasama yang tinggi agar dapat menguasai serta memiliki dan memanfaatkan bahkan menciptakan teknologi modern dalamkehidupan yang dinamis dan kompetitif di masa mendatang. Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan dunia modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Matematika merupakan salah satu pembelajaran di Sekolah Dasar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah di tetapkan.

Banyak faktor yang penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam penyelesaikan soal Matematika, antara lain kurangnya pemahaman materi, penggunaan metode yang kurang tepat, media yang kurang menarik ataupun proses belajar mengajar yang kurang bervariatif. Jika guru kurang memiliki kreativitas dalam pemilihan strategi/metode pembelajaran, tentu kegiatan belajar mengajar yang berlangsung akan menjadi monoton dan kurang bervariasi. Dalam hal ini guru dituntut untuk menggunakan media pembelajaran yang efektif dan tepat untuk diajarkan khususnya di kelastinggi. Jika guru memberikan uraian materi dengan ceramah hanya akan mampir sesaat dalam memori siswa setelah itu akan terlupakan. Oleh karena itu, dalam konteks kurikulum yang berlaku saat ini di SD, membelajarkan siswa tidak cukup hanya dengan memberitahukan, akan tetapi bagaimana mendorong siswa untuk melakukan suatu proses melalui berbagai aktivitas yang dapat mendukung pencapaian kompetensi.

Pada kondisi pembelajaran yang penulis amati, khususnya pada mata pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri Madurejo, penulis melihat model pembelajaran yang masih konvensional yaitu ketika guru mengajar di kelas terkadang hanya mengejar target kurikulum dan hanya sekadar hafalan dan mengingat fakta saja. Dengan model pembelajaran yang konvensional seperti ini siswa hanya sebagai objek yang cenderung pasif sehingga pembelajaran Matematika kurang bermakna dan terasa membosankan bagi siswa yang berakibat rendahnya hasil belajar siswa.

Sejak adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang dapat mengubah mengajar menjadi belajar, sehingga dalam suatu pembelajaran siswa dapat mengalami belajar, tidak hanya menerima saja transfer ilmu pengetahuan dari guru. Lebih dari itu, siswa dituntut untuk dapat mencari dan menemukan sendiri konsep materi pembelajaran, sehingga tidak hanya guru, melainkan siswa juga harus kreatif dan aktif. Guru telah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi komponen tersebut. Akan tetapi kenyataan hingga saat ini belum mampu memberikan hasil yang maksimal sesuai yang diinginkan. Hal ini berkaitan erat dengan peran guru sebagai pendidik dan motivator, serta pribadi siswa sebagai terdidik dan keinginan belajarnya.

Sebagian besar siswa kelas IV kurang menyenangi mata pelajaran Matematika karena mereka menganggap bahwa Matematika merupakan hal yang sulit, rumit berkaitan dengan hitungan yang memusingkan, khususnya untuk materi operasi pecahan. Siswa banyak menjumpai masalah dan kekeliruan dalam mengurangkan pecahan yang berpenyebut tidak sama. Pada dasarnya siswa kelas IV adalah siswa yang mudah diatur dan patuh terhadap guru. Selain itu siswa kelas IV mempunyai motivasi belajar karena didorong oleh rasa ingin tahu, siswa mau belajar dengan cara yang paling baik jika prakarsanya ditampung dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk dapat mewujudkan hal ini guru tidak cukup hanya dengan memberikan pengetahuan, melainkan juga mengkondisikan anak untuk mau bertanya, mengamati dan menemukan konsep sendiri sehingga anak tidak merasa bosan dan kehilangan motivasi untuk belajar.

Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR. Model pembelajaran ini menekankan kegiatannya pada pengembangan potensi manusia secara optimal melalui cara-cara yang sangat manusiawi, yaitu: mudah, menyenangkan, dan memberdayakan. Setiap anggota komunitas belajar dikondisikan untuk saling mempercayai dan saling mendukung. Siswa dan guru berlatih dan bekerja sebagai pemain tim guna mencapai kesuksesan bersama. Dalam konteks ini, sukses guru adalah sukses siswa, dan sukses siswa berarti sukses guru.

Quantum Teaching tipe TANDUR mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Quantum Teaching tipe TANDUR adalah penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar. Penyajian dalam pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR merupakan model pembelajaran yang ideal, karena menekankan kerja sama antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan bersama. Model pembelajaran ini juga efektif karena memungkinkan siswa dapat belajar secara optimal, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Oleh karena itu model ini perlu dilaksanakan di sekolah-sekolah.

De Porter (2009: 10) menerangkan bahwa “Quantum Teaching tipe TANDUR memiliki perancangan pengajaran sebagai berikut: pertama tumbuhkan, kedua alami, ketiga namai, keempat demonstrasikan, kelima ulangi, keenam rayakan. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.” Dengan demikian pembelajaran Matematika khususnya materi operasi pengurangan pecahan dengan model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR akan membuat siswa kelas IV lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sehingga diharapkan hasil belajar Matematika akan meningkat.

Quantum Teaching tipe TANDUR bertujuan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik, menggairahkan serta memberi pengalaman belajar siswa sehingga lebih berkesan, khususnya dalam penerapanya di kelas IV Sekolah Dasar yang memerlukan pengajaran yang dapat membawa siswa dalam interaksi yang menyenangkan. Dalam pelaksaanaan model Quantum Teaching tipe TANDUR yang peneliti lakukan yaitu: (1) siswa disuruh mengamati demonstrasi guru dan memahami tentang menentukan (T) penjumlahan pecahan berpenyebut sama menggunakan kertas lipat. (2) Setelah itu guru dan siswa saling bertanya jawab tentang menentukan penjumlahan pecahan berpenyebut sama (A). (3) Kemudian siswa dapat memberi nama (N) pada penjumlahan pecahan berpenyebut yang sama. (4) Guru mendemonstrasikan (D) penjumlahan pecahan berpenyebut sama menggunakan kertas lipat. (5) Guru bersama siswa mengulangi (U) materi yang telah dipelajari dan kemudian saling mengoreksi hasil pekerjaan diskusi kelompok. (6) Guru dan siswa merayakan (R) materi yang telah dipelajari dengan benar.

De Porter (2009: 93) juga menganalogikan seseorang yang berhasil belajar naik sepeda dengan menguasai keseimbangan, semua orang bersorak riuh saat ia demonstrasikan, dan ia sadar bahwa dirinya sudah bisa atau menguasai. Hal ini merupakan penguatan kesuksesan dan memotivasinya untuk mencobanya berulang-ulang, demikian pula siswa membutuhkan penguatan yang sama dalam belajar, jadi harus ada perayaan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang operasi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Madurejo Tahun Ajaran 2012/2013?; (2) Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang operasi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Madurejo Tahun Ajaran 2012/2013?; (3) Bagaimanakah kendala dan solusi penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang operasi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Madurejo Tahun Ajaran 2012/2013?

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan hasil belajar Matematika tentang operasi pecahan di kelas IV SD Negeri Madurejo Tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR, (2) Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang operasi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Madurejo Tahun Ajaran
2012/2013, (3) Mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching tipe TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang operasi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Madurejo Tahun Ajaran 2012/2013.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penggunaan Model Quantum Teaching (TANDUR) Dalam Hasil Belajar Matematika

Sekian artikel mengenai Jurnal - Penggunaan Model Quantum Teaching (TANDUR) Dalam Hasil Belajar Matematika, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Matematika
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran