-->

Jurnal - Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) Pada Pembelajaran IPA

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai Jurnal - Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) Pada Pembelajaran IPA, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: The Application of PBL ( Problem Based Learning) Model in Science of fifth grade at Elementary School. The aim of this research is increase process and product of Science at fifth grade in Mudal State Elementary School with applying PBL model. This research is classroom action research (CAR). The research is done in three cycles, a cycle contain of planning, action, observation, and reflection. The subject is fifth grade in Mudal State Elementary School which is contain 21 students. The product of the research show that application of PBL model can increase process and product of study in Science of fifth grade in Mudal state elementary school.
Key word : PBL, learning, science

Abstrak: Penerapan Model PBL ( Problem Based Learning) pada Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses dan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Mudal dengan menerapkan model PBL. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Mudal yang berjumlah 21 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Mudal.
Kata Kunci: PBL, pembelajaran, IPA


Pendahuluan

Peningkatan kualitas pendi-dikan merupakan hal yang tidak akan habis dibicarakan dan diupayakan. Sa-lah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan tersebut adalah mengubah paradigma pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) dari pengajaran yang berpusat pada guru (teacher cen-tered) ke arah pembelajaran yang ber-pusat pada siswa (student centered). Paradigma ini menuntut para guru agar lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berprestasi melalui kegia-tan-kegiatan nyata yang menyenangkan dan mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal.

Dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar setiap guru senantiasa mengharapkan agar siswa-siwanya dapat belajar serta mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Namun kenyataannya banyak siswa yang berpendapat bahwa mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang sulit. Di SD Negeri Mudal pada setiap mata pelajaran IPA kelas V guru lebih sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Serta model pembelajarannnya masih bersifat konvensional. Apa yang dida-pat siswa hanya terpaku dari guru dan buku saja. Mereka kurang termotivasi dalam belajar dan belum belajar secara aktif. Sehingga mereka belum mene-mukan hal yang menarik dari IPA. Se-lain itu guru juga jarang sekali meng-gunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.

Menurut Arends (2008: 41), PBL adalah pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi se-bagai batu loncatan untuk invetigasi dan penyelidikan. Sedangkan Sanjaya ( 2009: 214) juga berpendapat bahwa PBL dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian PBL adalah pembelajaran yang memberikan masalah kepada siswa dan siswa diha-rapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melaksanakan pem-belajaran yang aktif. Sehingga pada pembelajaran ini siswa yang selalu aktif, guru hanya sebagai fasilitator.

Menurut Amir ( 2009: 12), ciri-ciri atau karakteristik PBL antara lain: 1) pembelajaran di-awali dengan pemberian masalah; 2) siswa berke-lompok secara aktif merumuskan masalah; 3) mempelajari dan mencari sendiri materi yang ber-hubungan dengan masalah serta melaporkan solusinya. Sugiyanto (2008: 140 – 141 ) mengemukakan ada 5 tahapan yang harus dilaksanakan dalam PBL, yaitu: 1) Memberikan orientasi tentang per-masalahannya kepada siswa. 2) Meng-organisasikan siswa untuk meneliti. 3) Membantu investigasi mandiri dan kelompok. 4) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil. 5) Meng-analisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.

Sanjaya ( 2009: 220 – 221) menyebutkan keunggulan PBL antara lain: 1) PBL merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami pelajaran; 2) PBL dapat menantang ke-mampuan siswa serta memberikan ke-puasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa; 3) PBL dapat mening-katkan aktivitas pembelajaran; 4) melalui PBL bisa memperlihatkan kepada siswa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekadar belajar dari guru atau buku-buku saja; 5) PBL dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa; 6) PBL dapat mengem-bangkan kemampuan berpikir kritis; 7) PBL dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata; 8) PBL dapat mengem-bangkan minat siswa untuk belajar se-cara terus-menerus sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

Model PBL memiliki keung-gulan maupun kelemahan, keunggulan model PBL sudah disebutkan di atas. Sedangkan kelemahan model PBL menurut Sanjaya (2009: 221) antara lain: 1) siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk di-pecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba; 2) keberhasilan model pembelajaran melalui PBL membutuhkan cukup waktu untuk persiapan; 3) tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk me-mecahkan masalah yang sedang dipel-ajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari.

Menurut Bundu (2006: 9 – 10), kata Sains biasa diterjemahkan dengan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA). Penggunaan kata Sains sebagai ganti IPA perlu dipertegas untuk membe-dakannya dari pengertian social science, educational science, political science, dan penggunaan kata science lainnya. Selain itu, Sains dapat diar-tikan pula sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sis-tematik tentang dunia sekitar, Sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses kegiatan tertentu, dan Sains adalah nilai-nilai dan sikap para ilmuwan menggunakan proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan.

Menurut Iskandar (2001: 5 ) keterampilan proses adalah keteram-pilan yang dilakukan oleh para ilmu-wan, yang meliputi: mengamati, meng-ukur, menarik kesimpulan, mengen-dalikan variabel, merumuskan hipo-tesis, membuat grafik dan mem-buat tabel data, membuat definisi opera-sional, dan melakukan eksperimen. Sedangkan Sapriati (dalam Nasution, 2004: 1. 3) menyatakan bahwa ke-terampilan proses adalah salah satu pendekatan yang menekankan pada fakta dan pendekatan konsep, yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang didasarkan pada langkah kegiatan dalam menguji suatu hal yang biasa di-lakukan oleh para ilmuwan pada waktu membangun atau membuktikan suatu teori. Untuk keterampilan proses dasar meliputi: keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengko-munikasikan, menginferensi, mem-prediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan-hubungan angka.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan suatu masalah yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran, antara lain sebagai berikut: Bagaimanakah penerapan PBL dalam meningkatkan proses belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Mudal Tahun Ajaran 2011/ 2012? Apakah penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Mudal Tahun Ajaran 2011/ 2012?

Tujuan dari penelitian ini adalah ntuk mendiskripsikan penerapan PBL dalam meningkatkan proses belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Mudal Tahun Ajaran 2011/ 2012 dan untuk mengetahui penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Mudal Tahun Ajaran 2011/ 2012.

#  #  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) Pada Pembelajaran IPA

Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) Pada Pembelajaran IPA, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran