-->

Jurnal - Pengaruh Keharmonisan Keluarga Dan Kemandirian Belajar Anak Terhadap Hasil Belajar

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai Jurnal - Pengaruh Keharmonisan Keluarga Dan Kemandirian Belajar Anak Terhadap Hasil Belajar, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: The Influence Family congruity and Child Learning Independence toward Mathematics Result Learning V Grade at Elementary School. This research intent to prove what available relationship among family congruity, learning independence, and study goes together toward studying math V grade student. Method that is utilized surveys korelasional who gets character ex post facto with quantitative approaching, analited utilizes analisis regression. Its population is exhaustive student grade V, sample 10% took by teches random is sampling . Data collecting utilizes questionnaire tech and essay by validate empirik. Result observationaling to point out Mathematics studying result regarded by family congruity and studying independence with derived r y. - 1 = 0,096; r y. - 2 = 0,688; and r y. - 12 = 0,103 .
Key word: learning result, family congruity, independence

Abstrak: Pengaruh Keharmonisan Keluarga dan Kemandirian Belajar Anak Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada hubungan antara Keharmonisan Keluarga, kemandirian Belajar, dan secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas V. Metode yang digunakan survei korelasional yang bersifat ex post facto dengan pendekatan kuantitatif, dianalisis menggunakan analisis regresi. Populasinya seluruh siswa kelas V SD, sampel 10% diambil dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik angket dan tes dengan validasi empirik. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar Matematika dipengaruhi oleh keharmonisan keluarga dan kemandirian belajar dengan perolehan ry-1 = 0,096; ry-2 = 0,688; dan ry-12 = 0,103.
Kata Kunci: hasil belajar, keharmonisan keluarga, kemandirian belajar


PENDAHULUAN

Pembelajaran Matematika sering dipandang sebagai pelajaran yang sulit ba-gi anak-anak. Mereka sudah menganggap tidak dapat mengerjakannya sebelum men-coba berlatih menyelesaikannya. Ketika anak menganggap sulit, maka perlu bimbi-ngan dari orang dewasa atau orang tua untuk membantu menghilangkan rasa yang ada di pikiran anak. Orang tua dengan tela-ten membimbing dan memberikan perhati-an, anak akan semangat untuk belajar dan kemudian tanpa diperintah anak belajar mandiri hingga muncul kemandirian dalam belajar.

Faktor penentu keberhasilan belajar dalam proses pembelajaran adalah individu sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Tanpa kesadaran, kemauan, dan keterlibat- an individu dalam pembelajaran, maka ha- sil belajar kurang maksimal. Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Na-mun untuk pertama kalinya aktivitas bela-jar dilakukan dalam lingkungan keluarga, sebab keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama bagi pendidikan anak.

Kondisi keluarga sangat berpe-ngaruh terhadap perilaku siswa, karena da-ri lingkungan inilah siswa mulai berinter-aksi dengan orang lain, baik keluarga mau-pun masyarakat sekitarnya. Menurut Gunarsa (dalam Andrian, 2010) “keluarga harmonis merupakan keluarga yang utuh dan bahagia, yang di dalamnya terdapat suatu ikatan kekeluargaan dan mem-berikan rasa aman tentram bagi setiap ang-gotanya.” Kondisi keluarga harmonis dan tidak harmonis atau berantakan akan mempengaruhi perilaku siswa sebagai anak di dalam keluarga yang berimbas terhadap hasil belajar siswa di sekolah.

Sikap kemandirian belajar penting dimiliki oleh siswa agar dalam bersikap dan melaksanakan tugas tidak tergantung pada orang lain dan bertanggung jawab ter-hadap apa yang telah dikerjakannya. Sekarang ini dalam dunia pendidikan sedi-kit siswa yang memiliki sikap kemandirian belajar. Erikson (dalam Desmita, 2009: 185) mengemukakan bahwa “kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk mene-mukan dirinya melalui proses mencari identitas ego”. Kebanyakan siswa masih bersifat saling ketergantungan dengan sis-wa lainnya dan ingin melakukan segala hal yang berpengaruh dengan hasil belajar se-cara bersama-sama. Proses belajar seka-rang ini sangat diperlukan sikap keman-dirian dalam belajar serta mengorganisir dirinya sendiri, dengan adanya sikap man-diri dalam diri siswa maka tujuan belajar akan berhasil dicapai sebagaimana yang diharapkan. Sikap mandirian belajar siswa dalam mengkerjakan tugas harus dipupuk sedini mungkin, karena dengan sikap man-diri dapat menunjukkan inisiatif, berusaha untuk mengejar prestasi, dan mempunyai rasa percaya diri.

Usia anak kelas V rata-rata berkisar antara 9-11 tahun. Dalam usia tersebut merupakan awal mulai perkembangan pada tahap pubertas. Perubahan terjadi pada ciri-ciri fisik maupun perubahan pola pikir. Pada saat inilah anak-anak membutuhkan tempat nyaman untuk berbagi. Dengan ke-luarga harmonis perhatian orang tua secara simultan dapat membantu dan mendorong anak-anak untuk dapat lebih berhasil da-lam pendidikannya. Keluarga harmonis da-lam pendidikan anak akan memberikan bantuan, dukungan/motivasi, dan informasi tentang cara belajar yang baik dan tepat.

Keluarga yang harmonis dalam pendidikan anak pada akhirnya akan me-nimbulkan rasa percaya diri pada diri si anak yang pada akhirnya sikap ini akan memunculkan kemandirian belajar pada dirinya pula. Sifat dan sikap berkonsep diri secara positif merujuk pada mengetahui tentang keunggulan dan kelemahan diri dan menerima baik keunggulan maupun kelemahan itu. Berbagai ciri orang yang memiliki sifat seperti tersebut di atas cen-derung bangga terhadap kemampuan diri-nya, selalu memperjuangkan kemampuan-nya secara penuh, pantang mundur, mene-rima dirinya sendiri maupun orang lain apa adanya, dan tidak lari dari kenyataan.

Kemandirian belajar merupakan potensi yang dimiliki oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara bertang-gungjawab yang didorong oleh motivasi diri sendiri demi tercapainya hasil belajar yang optimal. Kenyataannya menunjukkan siswa belum mempunyai kesadaran untuk me-lakukan kemandirian belajar. Hal ini terli-hat dari keseharian siswa yang masih me-minta bantuan orang lain untuk mengkerja-kan tugas atau pun PR. Anak akan berhenti mengerjakan soal Matematika ketika dirasa soal tidak dapat diselesaikan sendiri. Ke-mandirian belajar siswa masih sangat ku-rang, padahal kemandirian belajar diperlu-kan untuk mempelajari materi mata pe-lajaran Matematika. Hasil belajar merupa-kan cerminan dari usaha belajar, semakin baik usaha belajarnya, maka semakin baik pula hasil yang diraih. Hasil belajar yang diraih seseorang dapat dilihat dari seberapa besar kuantitas pengetahuan yang dimiliki-nya. Hasil belajar dapat dijadikan sebagai pengukur keberhasilan program dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Hasil belajar Matematika menggambarkan hasil yang dicapai akibat adanya kewajiban bagi siswa yang belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran Matematika.

Rumusan permasalahan adalah: adakah pengaruh keharmonisan keluarga terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN se-Kecamatan Bulus-pesantren; adakah pengaruh kemandirian belajar anak terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN se-Kecamatan Buluspesantren; dan adakah pengaruh ke-harmonisan keluarga dan kemandirian belajar anak terhadap hasil belajar Mate-matika siswa kelas V SDN se-Kecamatan Buluspesantren.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk meng-ketahui apakah terdapat pengaruh antara keharmonisan keluarga terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN se-Kecamatan Buluspesantren; untuk menge-tahui apakah terdapat pengaruh antara kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN se-Kecamatan Buluspesantren; dan untuk me-ngetahui apakah terdapat pengaruh kehar-monisan keluarga dan kemandirian belajar anak terhadap hasil belajar Mate-matika siswa kelas V SDN se-Kecamatan Buluspesantren.

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini ada dua macam, yaitu man-faat secara teroritis dan manfaat secara praktis. Secara Teoretis penelitian ini di-harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran maupun sebagai masukan bagi peneliti berikutnya serta pada lembaga-lembaga pendidikan dalam meningkatkan efektivitas sistem belajar mengajar di se-kolah. Manfaat Secara Praktis bagi siswa kelas V SDN se-Kecamatan Buluspesan-tren memberi gambaran bagi siswa akan pentingnya kemandirian dalam menger-jakan tugas yang mendukung prestasi belajar; sebagai bahan masukan bagi guru kelak untuk menekankan pentingnya kemandirian dalam setiap menyelesaikan soal-soal yang diberikan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan; memberikan gambaran bagi guru menge-nai kemandirian belajar siswa di sekolah sehingga dapat menjadi acuan dalam menjalin kerjasama dengan orang tua da-lam memantau perkembangan hasil bela- lajar siswa; dan memberi masukan bahwa keberhasilan anak dalam belajar tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas belajar di sekolah saja tetapi juga dipengaruhi oleh keharmonisan rumah tangga yang berpe- ngaruh terhadap belajar siswa di rumah.

#  #  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Pengaruh Keharmonisan Keluarga Dan Kemandirian Belajar Anak Terhadap Hasil Belajar

Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Pengaruh Keharmonisan Keluarga Dan Kemandirian Belajar Anak Terhadap Hasil Belajar, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Pendidikan Terlengkap