-->

Jurnal - Penggunaan Model Mind Mapping Dalam Peningkatan Pembelajaran PKn

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai Jurnal - Penggunaan Model Mind Mapping Dalam Peningkatan Pembelajaran PKn, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: The Using of Mind Mapping Model in Improving Civic Education Learning in Elementary School 4th Grade Students. The purpose of this research is to describe the step of using mind mapping model in enhancement Civic Education learning fourth grade students in elementary school. This research uses classroom actions research methods are carried in the three cycles. Each cycle consists of planing, action, observation, and reflection. The data source of this research is the fourth grade students of Petarangan elementary school Kemranjen Banyumas in academic year 2012/2013 which amounted to 22 students, consist 11 men adn 11 women. Data collecting methods are collected through observation, interview, test, and documentation. The validity of data using the triangulation technic and resource. The data Analysis is used by this research in kuantitatif and kualitatif data analysis. The result showed that the using of Model Mind Mapping in Improving Civic Education Learning in Elementary School. Keywords: Mind mapping model, Civic Education, learning.

Abstrak:Penggunaan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran PKn Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan model Mind Mappingdalam peningkatan pembelajaran PKn siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Petarangan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Prosedur penelitian adalah model Suharsimi Arikunto. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan model Mind Mapping dapat meningkatkan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Kata Kunci:Model Mind Mapping, Pembelajaran PKn


PENDAHULUAN

Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran yang perlu diajarkan pada jenjang sekolah dasar, dengan harapan supaya peserta didik mampu menjadi warga negara yang demokratis dan berkualitas. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan menurut Winaputra (2010) bahwa “Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar konstitusional Indonesia” (hlm 1.21). Dengan menimbang tujuan PKn, selayaknya pembelajaran PKn dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan pengalaman menjadi warga negara yang baik serta mampu berperan dalam pembangunan negara.

Ditemukan di lapangan bahwa dalam pembelajaran PKn, siswa kurang bersungguh-sungguh, kurang aktif, serta kurang memperhatikan pelajaran, ditambah catatan siswa yang kurang menarik sehingga siswa kurang mampu untuk mengingat materi yang telah disampaikan dalam jangka waktu yang lama, sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Salah satu upaya yang dipilih oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif yaitu mind mapping, dengan harapan dapat meningkatkan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Model pembelajaran ini merupakan cara yang mudah untuk menerapkan informasi ke dalam otak. Hal ini sesuai dengan penjelasan Buzan (2009) yang menyebutkan bahwa “Model Mind Mapping merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak dini” (hlm 5).  Mind Mapping merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Mind Mapping merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa dalam belajar. Mind Mapping bisa juga dikatakan sebagai cara untuk mencatat yang kreatif dengan menggunakan warna-warna dan gambar yang menarik serta membutuhkan imajinasi dari yang membuat.

Adapun langkah-langkah model mind mapping menurut Buzan (1993), proses pembelajaran berbasis mind mapping terdapat 4 langkah yang harus dilakukan yaitu: 1) Overview: Tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai; 2) Preview: Tinjauan awal yang merupakan lanjutan dari overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus; 3) Inview: Tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran dimana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama inview ini siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan; 4) Review: Tinjauan ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari yang bahan telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya (Yoga, 2007: 8-10).

Langkah-langkah pembelajaran model mind mapping menurut Santoso (2011) yaitu: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; 2) Guru menyajikan materi sebagaimana biasa; 3) Untuk mengetahui daya serap siswa, membentuk kelompok berpasangan dua orang; 4) Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran; 5) Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya; 6) Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang kiranya belum dipahami siswa; 7) Kesimpulan/penutup.

Sementara itu untuk meng- aplikasikan mind mapping dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, ada 4 tahap yang harus dilakukan secara step by step dan berurutan yaitu: 1) tahap persiapan, siswa maupun guru harus diberi pelatihan yang cukup mengenai mind mapping; 2) tahap pendahuluan, mind mapping hanya akan digunakan pada langkah Overview dan Preview di awal pelajaran serta Review di akhir pelajaran sementara untuk langkah Inview masih tetap menggunakan Catatan Linier; 3) tahap transisi, Inview mulai menggunakan mind mapping secara parsial yang dikenal dengan Cluster Map;dan 4) tahap implementasi, Inview sudah sepenuhnya menggunakan mind mapping dan seluruh catatan yang dibuat sudah berbentuk mind mapping (Yoga, 2007).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas,maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran model mind mapping yaitu: (1) Tahap persiapan, siswa maupun guru harus diberi pelatihan yang cukup mengenai mind mapping, selanjutnya guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (2) Tahap pelaksanaan, meliputi Overview yaitu tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik (penyampaian materi pokok pelajaran yang akan dipelajari), Preview yaitu tinjauan awal (memperhatikan konsep materi yang diajarkan melalui mind mapping dituangkan dalam bentuk media), Inview yaitu tinjauan mendalam (proses belajar berlangsung dengan membahas materi secara detail dan rinci), Riview yaitu tinjauan ulang (meninjau hal-hal penting dari materi dan perlu diingat oleh siswa dan memberi kebermaknaan dengan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari; (3) kesimpulan atau penutup.

Lebih lanjut keunggulan Model Mind Mapping diungkapkan oleh Haryadin (mengutip simpulan Kiranawati ,2007) diantaranya: 1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas; 2) Dapat bekerja sama dengan teman lainnya; 3) Catatan lebih padat dan jelas; 4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan; 5) Catatan lebih terfokus pada inti materi; 6) Mudah melihat gambaran keseluruhan; 7) Membantu Otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan; 8) Memudahkan penambahan informasi baru; 9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat; 10) Setiap peta bersifat unik (2010). Sehingga model Mind mapping ini akan mempermudah siswa dalam menerima materi Pendidikan Kewarganegaraan. Model ini akan membantu siswa mengingat materi PKn lebih lama karena dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik dengan aneka warna. Berdasarkan hal tersebut diharapkan pembelajaran PKn akan meningkat sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan lebih baik dan nilai siswa diatas KKM.

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalahnya adalah: 1) bagaimanakah langkah-langkah penggunaan model Mind Mapping yang dapat meningkatkan pembelajaran; 2) apakah penggunaan Model Mind Mapping dapat meningkatkan pembelajaran PKn Kelas IV; 3) apakah kendala dan solusi penggunaan model mind mapping dalam pembelajaran PKn.

Tujuan penelitian berdasarkan rumusan di atas yaitu: 1) untuk men- deskripsikan langkah-langkah penggunaan model Mind Mapping; 2) untuk mengetahui peningkatan pembelajaran PKn ; 3) untuk mendeskripsikan kendala dan solusi peng-gunaan model mind mapping dalam pembelajaran PKn siswa kelas IV semester 2 SD Negeri Petarangan Kemranjen Banyumas Tahun Ajaran 2012/2013.

#  #  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penggunaan Model Mind Mapping Dalam Peningkatan Pembelajaran PKn

Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Penggunaan Model Mind Mapping Dalam Peningkatan Pembelajaran PKn, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran