-->

Jurnal - Penggunaan Model Group Investigation Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai Jurnal - Penggunaan Model Group Investigation Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: The Using of Cooperative Learning Model Group Investigation type in Improving Social Studies Learning in Fourth Grade Elementary School. This study aims to: describe the process of learning, increase Social Studies learning. The research was Classrom Action Research conducted in three cycles. The subjects were all fourth grade students Tlogodepok totaling 15 students. Data sources come from students, researchers, colleagues, and documents. Data collection techniques using observation, interviews, tests, and documentation. The validity of data using triangulation techniques and triangulation of sources. Analysis of the data used by the qualitative and quantitative analysis. The results showed that the use of cooperative learning model group investigation type, it can improve the process and learning outcomes in the fourth grade student. Keywords: Group Investigation, Learning, Social Studies

Abstrak: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dalam Peningkatan Pembelajaran IPS di Kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan: mendeskripsikan proses pembelajaran,peningkatan pembelajaran IPS.Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 2 Tlogodepok yang berjumlah 15siswa. Sumber data berasal dari siswa, peneliti, teman sejawat, dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes,dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi dantriangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPS di kelas IV. Kata Kunci: Group Investigation,Pembelajaran, IPS.


PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik pada saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada peng-hafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, di mana siswa hanya duduk, mencatat, dan men-dengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran IPS.

Sardjiyo, dkk mengemukakan, “IPS adalah bidang studi yang mempelajari, me-nelaah, menganalisis gejala dan masalah social di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu per-paduan” (2010: 1.26). Sedangkan menurut Fajar berpendapat, “IPS adalah salah satu bidang yang rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan dari sejumlah disiplin ilmu seperti ekonomi, sejarah, antropologi, dan apa saja yang disebut sipil perlu di tekankan” (2005: 31). Berdasarkan pendapat di atas dapat di-simpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social. Disamping itu, IPS juga merupakan salah satu bidang yang rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan dari sejumlah disiplin ilmu seperti ekonomi, sejarah, antroplogi, sosiologi, geografi, ekonomi, politik, hokum, budaya dan apa saja yang disebut sipil perlu di-tekankan.

Tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta ber-bagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”. Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajar-an menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncana-kan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesem-patan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal. Untuk itu perlu disadari oleh guru bahwa dalam melak-sanakan pembelajaran perlu pula di-upayakan pembelajaran yang bersifat mem-bangundan memberikan pengalaman ter-hadap materi-materi yang diberikan.

Kenyataannya dalam pembelajaran IPS kelas IV, karena keterbatasan waktu yang tersedia, guru dalam mengejar target pencapaian kurikulum memilih jalan yang termudah dalam menginformasikan fakta dan konsep, yaitu melalui metode ceramah kemudian latihan soal dan siswa memper-hatikan penjelasan guru tanpa melakukan aktivitas sehingga siswa pasif. Guru dalam mengajarkan IPS khususnya sub pokok bahasan kegiatan ekonomi kepada siswa kurang melibatkan siswa secara aktif dalam interaksi belajar mengajar sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar. Guru juga kurang melibatkan lingkungan sebagai media sehingga siswa kurang mengenal lingkungan dan tidak dapat memperoleh pemahaman yang berarti. Di saat proses belajar mengajar berlangsung, guru kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi se-hingga hal tersebut dapat menyebabkan siswa jenuh dan kurang aktif. Guru beranggapan sulit menerapkan model pembelajaran misalnya untuk materi pokok kegiatan eko-nomi. Penggunaan berbagai macam model pembelajaran dapat memakan waktu yang lebih lama sementara waktu mengajarnya terbatas. Di samping itu, guru juga jarang sekali menggunakan pendekatan pembela-jaran ketika sedang mengajarkan materi IPS.

Terkait belum optimalnya proses pembelajaran IPS di kelas IV SD maka peneliti berupaya untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipegroup invest-tigation sebagai salah satu alternatif pem-belajaran bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Group investigation merupa-kan salah satu model pembelajaran koo-peratif, Priyanto (2007) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa mem-bentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya. Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompoknya (Made Wena, 20011:189).

Menurut Isjoni (2011) model pem-belajaran kooperatif tipegroup investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pem-belajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Menurut Made Wena (2008) model pembelajaran kooperatif tipe group investtigation adalah model pembelajaran kooperatif yang pem-bentukan kelompoknya didasari atas minat anggotanya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis kons-truktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi dimana dalam pembentukan kelompoknya didasari atas minat anggotanya, serta menekankan pada pilihan dan kontrol siswa. Tujuan yang paling penting dari model pembelajaran kooperatif tipe group invest-tigation adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pe-mahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi.

Menurut Huda dalam model pem-belajaran kooperatif tipe group investigation, siswa diberi control dan pilihan penuh untuk merencanakan apa yang ingin dipelajari dan diinvestigasi. Langkah pertama adalah siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberi tugas atau proyek yang berbeda. Dalam ke-lompoknya, setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi apa yang akan di-kumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagai-mana menelitinya, dan bagaimana menya-jikan hasil penelitiannya di depan kelas. Semua anggota harus turut andil dalam menentukan topic penelitian apa yang akan mereka ambil. Mereka yang memutuskan sendiri pembagian kerjanya. Selama proses penelitian atau investigasi ini, mereka akan terlibat dalam aktivitas-aktivitas berfikir tingkat tinggi, seperti membuat sintesis, ring-kasan, hipotesis, kesimpulan, dan menyajikan laporan akhir (2011).

Isjoni mengemukakan bahwa pada model pembelajaran kooperatif tipe group investigationsiswa dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Kelompok dapat dibentuk berdasarkan per-kawanan atau berdasarkan keterkaitan akan sebuah materi tanpa melanggar ciri-ciri pem-belajaran kooperatif. Pada model ini siswa memilih sub topik yang ingin mereka pelajari dan topik yang biasanya telah di-tentukan guru, selanjutnya siswa dan guru me-rencanakan tujuan, langkah-langkah belajar berdasarkan sub topik dan materi yang dipilih. Kemudian siswa mulai belajar dengan berbagai sumber belajar baik di dalam atau di luar sekolah, setelah proses pelaksanaan belajar selesai menganalisis, menyimpulkan, dan membuat kesimpulan untuk mempresentasikan hasil belajar mereka di depan kelas (2011). Berdasarkan beberapa pendapat ter-sebut, maka peneliti menyimpulkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah pembentukan kelompok, identifiksi topic pembelajaran, pelaksanaan penelitian topic, persiapan laporan akhir, presenasi penelitian, dan evaluasi.

Dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran IPS guru harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menciptakan ke-giatan pembelajaran IPS yang berkualitas. Hal ini berarti bahwa seorang guru harus memiliki pengetahuan yang memadai ber-kenaan dengan konsep dan cara meng-implementasikan model-model tersebut da-lam proses pembelajaran. Model pem-belajaran yang efektif memiliki keterkaitan dengan tingkat pemahaman guru terhadap tingkat dan kondisi siswa-siswa di kelas sehingga dapat meningkatkan kebermaknaan dan pemahaman pada siswa. Di sinilah model pembelajaran kooperatif tipe group invest-tigation menjadi sarana untuk meningkatkan belajar siswa aktif. Karena model pem-belajaran kooperatif tipe group investigation menuntut siswa untuk mempelajari sesuatu yang kemudian diajarkan kepada siswa lainnya. Jadi, dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investtigation dapat meningkatkan pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPS baik proses maupun hasil belajar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana langkah-langkah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam peningkatkan pembelajaran IPS di kelas IV SD, (2) Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan pembelajaran IPS di kelas IV SD, dan (3) Apa kendala dan solusipenggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group invest-tigation dalam peningkatkan pembelajaran IPS dikelas IV SD.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk menemukan langkah yang tepat penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam peningkatkan pembelajaran IPS di kelas IV SD, (2) untuk mendeskripsikan penggunaan model pem-belajaran kooperatif tipe group investigation dalam meningkatkan pembelajaran IPS di kelas IV SD, dan (3) untuk mendiskripsikan kendala dan solusi dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group invest-tigation dalam meningkatkan pembelajaran IPS dikelas IV SD.

#  #  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penggunaan Model Group Investigation Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS

Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Penggunaan Model Group Investigation Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran