-->

Jurnal - Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai Jurnal - Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal. Silahkan disimak!

Abstrak: Penggunaan Metode Inkuiri dalam Peningkatan Pembelajaran IPS di Kelas V SDN Benerkulon Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran IPS di kelas V SD dengan metode inkuiri dan mendeskripsikan bagaimanakah langkah-langkah penggunaan metode inkuiri dalam peningkatan pembelajaran IPS. Penelitian ini dilaksanakan tiga siklus, setiap siklus ada empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik analisis data terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan pembelajaran IPS di kelas V SDN Benerkulon.
Kata kunci: Metode inkuiri, Pembelajaran IPS

Abstract: The Using Inquiry Method to Increase Social Scient Learning in Fifth Grade SDN Benerkulon, Ambal, Kebumen Academic Year 2011/2012. The purpose of this research is to increase sosial scient learning in fifth grade elementary school with inquiry method and to descript proces inquiry can improve sosial scient learning. The research consists of three cycles. Each cycle consists four stages are planning, action, observation and reflection. The data analysis technique consists of three components, that is data reduction, data presentation, and conclusion. The results show that the use inquiry method can increase sosial scient learning in fifth grade SDN Benerkulon.
Key word: Inquiry Method, Sosial Scient, learning


PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru khususnya pada pembelajaran IPS di SDN Benerkulon, Ambal, Kebumen belum menggunakan metode pembelajaran secara optimal. Siswa hanya terfokus pada pembelajaran yang ditekankan pada metode ceramah yang diakhiri dengan mengerjakan soal sehingga pembelajaran monoton. Akibatnya, siswa menjadi pasif dan kurang memahami materi tersebut.

Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan agar siswa dapat berpikir kritis dan kreatif sehingga menjadi aktif dalam pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat melatih siswa berpikir kritis dan kreatif sehingga menjadi aktif dalam pembelajaran adalah metode inkuiri. Permana dan Sumantri (2001) menyatakan bahwa metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru (hlm. 142).

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan pembelajaran IPS di kelas V SDN Benerkulon, Ambal, Kebumen tahun ajaran 2011/2012? dan (2) bagaimanakah langkah-langkah penggunaan metode inkuiri dalam peningkatan pembelajaran IPS di kelas V SDN Benerkulon, Ambal, Kebumen tahun ajaran 2011/2012?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk meningkatkan pembelajaran IPS di kelas V SDN Benerkulon Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012 dengan metode inkuiri; dan (2) mendeskripsikan bagaimanakah langkah-langkah penggunaan metode inkuiri dalam peningkatan pembelajaran IPS.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: (1) Manfaat teoretisnya adalah penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan atau memperluas wawasan kaitannya dengan penggunaan metode inkuiri dalam peningkatan pembelajaran IPS; (2) manfaat praktisnya adalah: (a) Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru untuk menyajikan pembelajaran yang lebih baik; (b) Bagi siswa, dapat belajar dengan aktif menemukan sendiri informasi yang diharapkan serta mendapat pengalaman bermakna; (c) Bagi sekolah, sebagai alternatif meningkatkan kualitas pembelajaran IPS; dan (d) Bagi peneliti, menambah pengalaman dan pengetahuan pentingnya PTK untuk peningkatan pembelajaran di kelas.

Karakteristik siswa kelas V tergolong pada masa operasi konkret yang mempunyai ciri siswa telah mampu memikirkan lebih dari satu benda saat bersamaan akan tetapi pemikirannya masih terbatas pada benda yang konkret atau nyata. Hal ini sesuai dengan pendapat Monks, Knoers dan Haditono (2004) dijelaskan bahwa” Pada usia 7-11 tahun adalah usia anak sekolah dasar yang berada pada masa operasional konkrit” (hlm 222-223). Siswa kelas V di SDN Benerkulon rata-rata berumur 10 tahun, berarti mereka tergolong pada masa operasional konkret.

Penelitian ini dilakukan terhadap pembelajaran IPS. Trianto (2010) menjelaskan bahwa ”Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya”(hlm.171). Sedangkan, pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Hernawan, dkk (2010) menjelaskan bahwa ”pembelajaran adalah upaya seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan” (hlm.11.3). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS adalah upaya yang dilakukan oleh seorang guru untuk menciptakan kondisi belajar pada mata pelajaran IPS yang sesuai dengan karakteristik siswa SD agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.

Dalam mengadakan penelitian terhadap pembelajaran IPS, peneliti menggunakan metode inkuiri. Kourilsky (dalam Hamalik, 2009) menyatakan ”pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa dalam kelompok untuk mencari jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural”(hlm.220).

Slameto (2003) mendefinisikan ”Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar” (hlm. 65). Dari definisi metode dan inkuiri tersebut dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyajikan bahan pelajaran dengan upaya siswa mencari dan menemukan sendiri informasi secara sistematis, logis dan analitis sehingga secara aktif belajar untuk mencari informasi, berdiskusi dengan teman sekelompok dan belajar untuk mempresentasikan penemuannya. Dapat diartikan juga bahwa metode inkuiri adalah metode yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui menganalisis suatu permasalahan sehingga melatih siswa berkreativitas dan berpikir kritis untuk menemukan sendiri suatu pengetahuan yang pada akhirnya mampu menggunakan pengetahuannya tersebut dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam metode inkuiri peranan guru sebagai fasilitator dan pembimbing. Selain itu, peranan guru dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri antara lain: 1) guru mampu menstimulasi siswa (memberi rangsangan dan menentang pembelajar untuk berpikir); 2) guru mampu memberi dukungan untuk inkuiri; 3) guru mampu memberikan fleksibilitas (kesempatan dan keluwesan serta kebersamaan untuk berpendapat, berinisiatif atau berprakarsa) dan bertindak; 4) guru mampu mendiagnosis kesulitan-kesulitan pembelajar dan membantu mengatasinya; dan 5) guru mampu mengidentifikasi dan menggunakan kemampuan mengajar serta waktu mengajar dengan sebaik-baiknya.

Dalam penelitian ini alasan penggunaan metode inkuiri adalah untuk memberi kesempatan kepada peserta didik menemukan jawaban sendiri dari sebuah rumusan masalah melalui diskusi atau kerja kelompok sehingga dapat meningkatkan keaktifan, kerjasama dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS. Selain itu, dengan penggunaan metode inkuiri ini diharapkan pembelajaran IPS yang dilaksanakan akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan jenis metode inkuiri, memilih inkuiri terbimbing dengan pertimbangan karakteristik siswa kelas V SDN Benerkulon dan kondisi sekolah yang masih belum berpengalaman belajar dengan metode inkuiri. Proses inkuiri menurut Gulo (dalam Trianto, 2011) adalah: a) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan; b) Merumuskan hipotesis; c) Mengumpulkan data; d) Analisis data; dan e) Membuat kesimpulan (hlm 168).

Langkah pelaksanaan inkuiri pada penelitian ini yaitu merumuskan masalah, mengumpul-kan data, analisis data, dan membuat kesimpulan. Pelaksanaan langkah-langkah dikembangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan kajian tersebut, maka dikemukakan hipotesis penelitian ini sebagai berikut: (1) Jika penggunaan metode inkuiri dilakukan dengan baik, maka dapat meningkatan pembelajaran IPS; dan (2) Jika langkah-langkah metode inkuiri dilakukan sesuai dengan prosesnya, maka ada peningkatan pembelajaran IPS.

#  #  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS

Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Download Contoh Jurnal Tentang Metode Pembelajaran