-->

Jurnal - Penerapan Model TGT Dengan Media Visual Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Penerapan Model TGT Dengan Media Visual Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: The Application of cooperative model TGT type with visual media in increase social studies learning in fourth grade elementary school. This study aimed to describe (1) to describe applied of cooperative models TGT type with visual media increase social studie learning in fourth grade of elementary school, (2) to describe abstacles and solutions in application of cooperative models TGT type with visual media in social studie learning in fourth grade of elementary school. This study is a collaborative classroom action research conducted in two cycles, each cycle consists of planning, acting, observing, reflecting. The result showed that (1) applied of cooperative models TGT type with visual media can be run according to the scenario, can to increase social studies learning in fourth grade of elmentary school. In pre-action mastery percentage is 57% of students, after action performed in first cycle percentage is 81%, and in second cycle percentage is 86%. (2) there are abstacles and found the solutions to applied this model.Keyword: cooperative TGT type, visual media, social studies learning.

Abstrak: Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT dengan Media Visual dalam Peningkatan Pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) Mendeskripsikan penerapan model kooperatif tipe TGT dengan media visual yang dapat meningkatkan pembelajaran IPS di kelas IV sekolah dasar, (2) mendeskripsikan kendala dan solusi dalam penerapan model kooperatif tipe TGT dengan media visual melalui pembelajaran IPS di kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam dua siklus yang mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) penerapan model kooperatif tipe TGT dengan media visual sesuai skenario dapat meningkatkan pembelajaran IPS kelas IV sekolah dasar. Persentase ketuntasan pra-tindakan mencapai 57%, setelah tindakan siklus I persentase ketuntasan mencapai 81%, siklus II mencapai 86%. (2) penerapan model tersebut terdapat kendala dan telah ditemukan solusi untuk mengatasinya.
Kata Kunci: kooperatif tipe TGT, media visual, pembelajaran IPS.


PENDAHULUAN

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di pendidikan dasar. Pada pembelajaran IPS siswa diarahkan agar menjadi warga yang baik, tanggung jawab, cinta perdamaian dan demokratis. Selain itu tujuan pemberian mata pelajaran IPS yaitu memberikan pemahaman dan konsep tentang IPS yang kelak akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai apabila siswa melaksanakan pembelajaran secara aktif, artinya siswa tidak hanya aktif secara fisik melainkan siswa juga dapat mengembangkan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan lebih bermakna. IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memuat tentang kehidupan sosial serta masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan sosial tersebut. Hal tersebut menjadikan IPS menjadi salah satu ilmu yang dinamis. Artinya ilmu yang terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang menghubungkan kegiatan akademik dengan kehidupan sehari-hari yang dilakukan siswa.

Banks (1990: 3) menyatakan “the social studies is that part of the elementary and higt school curriculum which has the primary responsibility for helping students to develop the knowledge, skills, attitudes and values needed to participate in the civic life of their local communities, the nation and the world” (Sapriya, 2011: 10). Pada kegiatan akademik siswa mempelajari tentang teori sedangkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai penerapan atas teori yang telah dipelajari di sekolah. Cakupan IPS meliputi ekonomi, sejarah, geografi dan sosiologi. Hal tersebut dipertegas Tim IPS IKIP Surabaya (2010) menyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial (175).

Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Krandegan, dalam prakteknya guru memberikan penjelasan terhadap materi kemudian siswa mengerjakan tugas dari guru baik berupa LKS maupun soal-soal latihan. Pada akhir pelajaran guru bersama siswa mengoreksi bersama hasil belajar tanpa adanya reward maupun penilaian. Hal tersebut dapat mempengaruhi semangat belajar siswa sehingga siswa hanya mengerjakan semaunya sendiri.

Rendahnya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran membuat kondisi kelas menjadi sepi. Artinya hanya sebagian siswa yang aktif mengikuti pelajaran. Pengaturan tempat duduk di kelas IV telah diatur secara berkelompok yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademik maupun jenis kelamin. Hal tersebut dilakukan guna membantu guru dalam mendukung berlangsungnya kegiatan diskusi kelompok. Meskipun tempat duduk telah diatur secara kelompok dan pembagian kelompok telah diatur secara heterogen tetapi kegiatan diskusi kelompok belum dapat terlaksana dengan maksimal. Hal tersebut dikarenakan kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV tentang materi yang sulit dipahami oleh siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS yaitu tentang kegiatan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam. Siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep kegiatan ekonomi yang kaitannya dengan sumber daya alam. Berdasarkan analisis hasil yang dilakukan dari hasil ulangan tengah semester II tahun lalu yang dilaksanakan oleh 21 siswa, nilai rata-rata kelas IV pada mata pelajaran IPS adalah 57,00. Ketuntasan mencapai 38% atau 8 siswa telah mencapai ketuntasan sedangkan 62% atau 13 siswa belum mencapai ketuntasan.

Data tersebut menunjukkan bahwa hasil ulangan siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPS yaitu 62,00. Berdasarkan analisis hasil UTS, siswa mengalami kesulitan belajar terutama dalam pemahaman konsep mengenai IPS. Oleh karena itu perlu adanya tindakan terhadap masalah tersebut supaya hasil belajar siswa dapat mencapai KKM.

Berdasarkan beberapa masalah tersebut maka perlu adanya strategi yang tepat dalam pembelajaran IPS. Penggunaan media dan model pembelajaran yang tepat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pembelajaran IPS kelas IV. Media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas IV yaitu media yang mampu melibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS. Salah satunya dengan menggunakan media visual. Anitah (2009: 128-179) menyatakan bahwa media visual dapat juga disebut sebagai media pandang karena seseorang dapat menghayati media tersebut dengan menggunakan penglihatannya. Arsyad (2011: 21) menyatakan manfaat media pembelajaran antara lain yaitu: (a) penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku, (b) pembelajaran menjadi lebih menarik, (c) pembelajaran menjadi lebih interaktif, siswa berpartisipasi dalam pembelajaran, umpan balik dan penguatan, (d) lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat karena umumnya media hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menghantarkan isi pelajaran. Dengan menggunakan media visual memungkinkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran tanpa mengurangi tanggung jawab dan kerjasama dalam kelompok.

Sedangkan model pem-belajaran yang sesuai dengan kondisi kelas IV yang mengutamakan peran dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran serta me-ngurangi kedominanan guru. Pemilihan dan penggunaan media hendaknya memperhatikan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi, kesesuaian kemampuan siswa, kesesuaian kemampuan guru dalam menggunakan media, ketersediaan bahan, dana serta kualitas teknis. Pemilihan media yang tepat dan cermat akan menunjang keefektifan proses pembelajaran. Begitu juga dalam pemilihan model pembelajaran. Model yang dipilih dan digunakan harus disesuaikan dengan tujuan dan materi pembelajaran.

Melalui penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti yang diharapkan. Model yang dipilih dan digunakan harus mengutamakan kerjasama kelompok tanpa menghilangkan tanggung jawab masingmasing anggota kelompok. Diantara tipe model pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk mengatasi masalah sesuai kondisi kelas IV SDN Krandegan yaitu dengan menerapkan model kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). Slavin menyatakan bahwa TGT merupakan pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa pada kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang mempunyai kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras yang berbeda (2005: 166). TGT merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa adanya unsur perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor teman sebaya (peer teaching) dan mengandung unsur permainan.

Model ini menggunakan turnamen akademik dan kuis-kuis serta sistem skor kemajuan individu dimana siswa berlomba sebagai wakil dari tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. Dalam pelaksanaan TGT, siswa melakukan kerjasama dalam bentuk tim yang kemudian wakil dari timnya berlomba untuk menyelesaikan games yang berupa pertanyaan-pertannyaan yang kontennya relevan yang telah dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja dalam tim. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Saco bahwa dalam pembelajaran model kooperatif tipe TGT, siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim masingmasing (Rusman, 2012: 324). Dengan upaya tersebut maka diharapkan pembelajaran IPS mengalami peningkatan sesuai dengan indikator kinerja penelitian yang telah ditentukan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan rumusan masalah yaitu: 1) bagaimana penerapan model kooperatif tipe TGT dengan media visual dalam peningkatan pembelajaran IPS di kelas IV SDN Krandegan tahun ajaran 2012/2013, 2) apakah kedala dan solusi dalam bagaimana penerapan model kooperatif tipe TGT dengan media visual dalam peningkatan pembelajaran IPS di kelas IV SDN Krandegan tahun ajaran 2012/2013.

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) mendeskripsikan penerapan model kooperatif tipe TGT dengan media visual yang dapat meningkatkan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Krandegan Tahun Ajaran 2012/2013, 2) mendeskripsikan kendala dan solusi dalam penerapan model kooperatif tipe TGT dengan media visual melalui pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Krandegan Tahun Ajaran 2012/2013.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penerapan Model TGT Dengan Media Visual Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS

Sekian artikel mengenai Jurnal - Penerapan Model TGT Dengan Media Visual Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Download Contoh Jurnal Tentang Media Pembelajaran
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran