-->

Jurnal - Penggunaan Model Kooperatif Tipe Group Investigation Dalam Peningkatan Hasil Belajar

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai Jurnal - Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dalam Peningkatan Hasil Belajar, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal. Silahkan disimak!

Abstrak: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS di Kelas IV SD. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam meningkatkan hasil belajar IPS di kelas VI. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPS di kelas IV. Pemilihan metode yang tepat merupakan alternatif yang dapat ditempuh.
Kata Kunci: Group Investigation, Hasil Belajar, IPS.

Abstract: The Useing of Cooperative Learning Models tipe Group Investigation in Improveing The Learning Result Social Studies in IV Grade State Elementary School. The purpose of this research was to describe of models cooperative learning model tipe group investigation in improving the process and learning result os social studies IV grade. This research uses classroom action research techniques. The results showed that the use of cooperative learning model tipe group investigation, can improve the process and learning result Social studies in IV grade student. Selection of the appropriate method is an alternative that can be taken.
Keyword: Group Investigation, Learning result, social studies.


PENDAHULUAN

IPS merupakan program pendidikan pada tingkat pendidikan dasar yang banyak disorot. Oleh karena itu, IPS sangat penting dipelajari oleh siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dalam kehidupannya (Faqih Samlawi dan Bunyamin Maftuh, 2001). Sedangkan menurut Arni Fajar (2005) IPS adalah salah satu bidang yang rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan dari sejumlah disiplin ilmu seperti ekonomi, sejarah, antropologi,dan apa saja yang disebut sipil perlu ditekankan.

Menurut Sapriya (2009) bahwa ilmu-ilmu sosial merupakan studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk mempromosikan kompetensi sipil. Dalam program sekolah, ilmu-ilmu sosial mem-berikan terkoordinasi, studi sistematik seperti gambar di atas disiplin seperti antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik, psikologi, agama, dan sosiologi, serta sesuai dan isi dari humaniora, matematika, dan ilmu alam. Tujuan utama penelitian sosial adalah untuk membantu kaum muda mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan informasi dan beralasan untuk kepentingan publik sebagai warga negara yang beragam budaya, masyarakat demokratis di dunia yang interdependen.

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajar-an menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncana-kan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal. Untuk itu perlu disadari oleh guru bahwa dalam melaksanakan pembelajaran perlu pula di-upayakan pembelajaran yang bersifat mem-bangun dan memberikan pengalaman terhadap materi-materi yang diberikan.

Kenyataannya dalam pembelajaran IPS kelas IV, karena keterbatasan waktu yang tersedia guru dalam mengejar target pen-capaian kurikulum memilih jalan yang termudah dalam menginformasikan fakta dan konsep, yaitu melalui metode ceramah kemudian latihan soal dan siswa mem-perhatikan penjelasan guru tanpa melakukan aktivitas sehingga siswa pasif. Pembelajaran semacam ini tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif. Dengan demikian, guru akan bertindak sebagai satu-satunya sumber informasi. Hal tersebut menyebabkan pengetahuan yang diterima siswa hanya dari guru, sedangkan siswa tidak memiliki pengalaman dan kecakapan dari pengetahuan lain. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya perhatian dan minat siswa pada mata pelajaran IPS. Dengan kondisi siswa yang pasif menyebabkan materi pelajaran yang dipelajari siswa tidak berkesan atau tidak membekas pada diri siswa, sehingga pem-belajaran tersebut tidak menghasilkan hasil belajar yang baik.

Terkait belum optimalnya proses pembelajaran IPS di kelas IV SD maka peneliti berupaya untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sebagai salah satu alternatif pembelajaran bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Group investigation merupa-kan salah satu model pembelajaran kooperatif, Priyanto (2007) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya. Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompoknya (Made Wena, 2008).

Menurut Isjoni (2011) model pem-belajaran kooperatif tipe group investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pem-belajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Menurut Made Wena (2008) model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah model pembelajaran kooperatif yang pembentukan kelompoknya didasari atas minat anggotanya. Sedangkan menurut Miftakhul Huda (2011) model pem-belajaran kooperatif tipe group investigation yang dikembangkan oleh Sharan dan Sharan ini lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa dari pada teknik-teknik pengajaran di ruang kelas.

Tujuan yang paling penting dari model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim, et al. (2000) yaitu: (a) hasil belajar akademik, (b) penerimaan terhadap perbedaan individu, dan (c) pengembangan keterampilan sosial (Isjoni 2011).

Langkah-langkah dalam model pem-belajaran kooperatif tipe group investigation, siswa diberi control dan pilihan penuh untuk merencanakan apa yang ingin dipelajari dan diinvestigasi. Pertama-tama, siswa ditempat-kan dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberi tugas atau proyek yang berbeda. Dalam kelompoknya, setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi apa yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, menelitinya, dan bagaimana menyajikan hasil penelitiannya di depan kelas. Semua anggota harus turut andil dalam menentukan topik penelitian apa yang akan mereka ambil. Mereka pula yang
memutuskan sendiri pembagian kerjanya. Selama proses penelitian atau investigasi ini, mereka akan terlibat dalam aktivitas-aktivitas berfikir tingkat tinggi, seperti membuat sintesis, ringkasan, hipotesis, kesimpulan, dan menyajikan laporan akhir (Miftahul Huda, 2011).

Sementara menurut Isjoni (2011) pada model pembelajaran kooperatif tipe group investigation siswa dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Kelompok dapat dibentuk berdasarkan per-kawanan atau berdasarkan keterkaitan akan sebuah materi tanpa melanggar cirri-ciri pembelajaran kooperatif. Pada model ini siswa memilih sub topik yang ingin mereka pelajari dan topik yang biasanya telah di-tentukan guru, selanjutnya siswa dan guru merencanakan tujuan, langkah-langkah belajar berdasarkan sub topik dan materi yang dipilih. Kemudian siswa mulai belajar dengan berbagai sumber belajar baik di dalam atau di luar sekolah, setelah proses pelaksanaan belajar selesai menganalisis, menyimpulkan, dan memebuat kesimpulan untuk mempresentasikan hasil belajar mereka di depan kelas.

Sedangkan menurut Made Wena (2008) ada enam tahapan yang menuntut keterlibatan anggota tim, yaitu: identifikasi topik, perencanaan tugas belajar, pelaksanaan kegiatan penelitian, persiapan laporan akhir, presentasi penelitian, dan evaluasi. Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator harus memahami teori-teori belajar, strategi dalam pem-belajaran dan model-model pembelajaran. Sehingga guru mampu merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, interaktif dan menyenangkan. Sedangkan siswa, dalam proses belajar mengajar harus diberi kesempatan yang luas untuk aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan tidak semata-mata merupakan pemberian informasi searah dan menyimak tanpa ada kegiatan untuk mengembangkan secara kreatif ide maupun sikap dan keterampilan mandiri. Di sinilah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menjadi sarana untuk meningkatkan belajar siswa aktif. Karena model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menuntut siswa untuk mempelajari sesuatu yang kemudian diajar-kan kepada siswa lainnya. jadi, dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana langkah-langkah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam meningkatkan hasil belajar IPS di kelas SD?; (2) Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD?; dan (3) Hal apa yang menjadi kendala dan solusi peng-gunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD?

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menemukan prosedur yang tepat penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD, (2) men-deskripsikan penggunaan model pembelajar-an kooperatif tipe group investigation dalam meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD, dan (3) mendiskripsikan kendala dan solusi dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD.

#  #  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dalam Peningkatan Hasil Belajar

Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dalam Peningkatan Hasil Belajar, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran