-->

Jurnal - Pendekatan Kontekstual Dengan Teknik Simak Ulang Ucap Dalam Bahasa Inggris

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Pendekatan Kontekstual Dengan Teknik Simak Ulang Ucap Dalam Bahasa Inggris, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstrak: Penerapan Pendekatan Kontekstual Dengan Teknik Simak Ulang Ucap Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Kelas Iv Sd Negeri Banjarharjo Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan langkah- langkah penerapan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Banjarharjo tahun pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 14 siswa terdiri atas 11 laki- laki dan 3 perempuan. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Validasi data menggunakan teknik triangulasi instrument. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan. Hasilnya menunjukkan bahwa langkah penerapan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap dengan menerapkan strategi konstruktif, menemukan, bertanya, pemodelan, masyarakat belajar, penilaian otentik, dan refleksi dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris di SD Negeri Banjarharjo tahun pelajaran 2011/ 2012.Kata kunci: kontekstual, teknik simak ulang ucap, hasil belajar

Abstract: Implementation Of A Contextual Approach By Re-Said Tecnique In Improving English Learning Result On The Fourth Grade Student Of SDNi Banjarharjo In 2011/2012 Academic Year. The aims of this research is to describe the steps of English learning with the implementation of a contextual approach using see re-said technique in improving English language learning result. This research applies a classroom action research which is done on two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The subject of the research are the fourth grade students of SDN Banjarharjo in 2011/ 2012 academic year, consisting of 14 student, 11 boys and 3 girls. To collect the data the writer uses observation, evaluation, and documentatioan. The data validation uses triangulation method technique. In analyzing the data are quantitatif and qualitatif analyzes. The procedure of the research is an related spiral model. The result shows that the steps of a contextual approach using re-said applying constructive strategy, finding out, asking, modeling, learning society, authentic assessment, and reflection can improve the result of English language learning on the fourth grade of SD Negeri Banjarharjo in academic year 2011/ 2012.
Keywords: contextual, see re-said, result learning English


Pendahuluan

Bahasa merupakan suatu keterampilan. Keterampilan berbahasa mencakup empat macam keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek keterampilan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang paling besar prosentasenya digunakan dalam kegiatan sehari- hari. Seperti yang diungkapkan oleh berbagai peneliti dalam bidang bahasa diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Paul T. Rankin bahwa pada umumnya setiap hari orang menghabiskan watunya untuk mendengarkan/ menyimak (42%), berbicara (30%), membaca (16%), dan menulis/ mengarang (9%) (Slamet dan Amir, 1996: 5). Besarnya kedudukan keterampilan menyimak dalam kehidupan manusia, maka keterampilan menyimak sudah seharusnya mendapatkan perhatian besar dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak kurang mendapat perhatian.

Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran mulok yang dipilih di tingkat sekolah dasar. Bahasa Inggris di SD Negeri Banjarharjo adalah salah satu bagian muatan lokal. Hal tersebut dikarenakan masyarakat telah
memandang bahasa Inggris merupakan kebutuhan mendesak bagi siswa sekolah dasar yang akan hidup di masa globalisasi. Dalam kurikulum KTSP di SD Negeri Banjarharjo, pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan- keterampilan berbahasa agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada literasi tertentu. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran bahasa Inggris adalah:
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah;
2. Memiliki tingkat kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global (Tim Penyusun, 2006: 160). Sekolah menetapkan nilai KKM mata pelajaran tersebut sebesar 60.
3. Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah masih terfokus pada penggunaan rumus- rumus tenses dan mengartikan kosa kata ke dalam bahasa Indonesia.

Beberapa masalah yang menghambat siswa untuk menguasai bahasa Inggris menurut Frans (2006) adalah:
1. Jarangnya guru berbicara dengan bahasa Inggris di dalam kelas.
2. Pelajaran terlalu ditekankan pada tata bahasa (dan bukan pada percakapan), tetapi siswa jarang diberi arahan mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa yang mereka pelajari tersebut.
3. Kosa kata yang diajarkan tidak terlalu berguna dalam percakapan seharihari.

Hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Banjarharjo tergolong rendah. Berdasarkan hasil belajar pada ulangan tengah semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh nilai yang menunjukkan rendahnya hasil belajar bahasa Inggris kelas IV SD Negeri Banjarharjo tahun pelajaran 2011/ 2012 dengan rincian 68% belum mencapai KKM, dan hanya 32% yang telah memenuhi KKM. Dari hasil prosentase tersebut mencerminkan bahwa
perlu adanya peningkatan hasil belajar mata pelajaran bahasa Inggris. Upaya yang dilakukan adalah dengan membenahi kegiatan pembelajaran yang bersifat konvensional dengan suatu pendekatan kontekstual agar tujuan pembelajaran bahasa Inggris dapat tercapai sebagaimana yang dicantumkan dalam tujuan mata pelajaran bahasa Inggris di SD/ MI. Penggunaan pedekatan yang mengarah pada kebermaknaan akan memberikan kontribusi besar terhadap hasil belajar anak.

Sebagai salah satu guru di SD Negeri Banjarharjo, peneliti menemukan suatu kebiasaan siswa yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Ketika siswa diminta untuk menirukan cara pengucapan kata dalam bahasa Inggris, siswa akan menirukan seperti apa yang didengarnya. Ketika siswa diminta untuk mengulangi lagi apa yang baru saja diucapkan, siswa akan mampu mengucapkan hal yang yang sama. Akan tetapi, ketika guru menunjukkan tulisan dari kata yang diucapkan tidak lama kemudian anak diminta untuk mengulangi kata tersebut dengan membaca tulisan yang diberikan, sebagian siswa melakukan kesalahan pengucapan. Mereka cenderung untuk mengucapkan kata yang ditulis laksana ejaan bahasa Indonesia. Hal tersebut menjadikan guru harus kembali mengingatkan dengan memberi contoh ulang pengucapan yang yang benar.

Pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan yang pelaksanaannya dengan cara memberdayakan siswa. Pendekatan tersebut merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered. Pembelajaran bahasa Inggris dalam rangka memperoleh keterampilan berbahasa, masih berpusat pada guru dan siswa masih bersifat pasif.

Keterampilan berbahasa yang seharusnya diperoleh dengan cara membiasakan anak untuk menyimak dan mengucapkan (berbicara) dalam bahasa Inggris belum dilakukan karena KBM masih terfokus pada kegiatan menghafalkan arti dan meghafalkan rumus- rumus kalimat.Teknik simak ulang ucap merupakan salah satu teknik pembelajaran bahasa yang di dalam kegiatan pembelajarannya mengaktifkan siswa melalui kegiatan menyimak dan mengucapkan kembali apa yang telah disimaknya. Menyimak materi dari ucapan guru, media audio, atau ucapan teman sejawat berarti mengaktifkan siswa dari sisi pendengaran, penglihatan, penghayatan, dan ingatan. Kemudian kegiatan selanjutnya berupa pengucapan kembali bahan yang disimak. Yang berarti mengaktifkan aspek berbicara.

Kegiatan mengucapkan kembali bahan simakan merupakan wujud pernyataan maksud dari apa yang ada dipikiran melalui bahasa lisan. Berbicara tidak sekedar alat mengomunikasikan ide, perasaan, kemauan berfikir belaka, tetapi juga alat utama untuk menciptakan dan menformulasikan ide- ide baru. Dengan berbicara/ ekspresi kreatif manusia tidak sekedar menyatakan ide, tetapi juga memanifestasikan kepribadiannya secara murni, fasih, ceria, dan spontan.

Perkembangan persepsi dan kepekaan terhadap perkembangan keterampilan berkomunikasi menstimulasikan seseorang untuk mencapai taraf kreatifitas tertinggi dan ekspresi intelektual. Pemahaman informasi baru yang diformulasikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki akan semakin komplek dan kuat melekat pada ingatan. Hal tersebut, mendukung kemampuan kognitif untuk berkembang baik sehingga penerapan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris kelas IV SD Negeri Banjarharjo.

Dari berbagai masalah dan harapan yang ingin dicapai dalam kurikulum dan memenuhi tuntutan pendidikan dalam kurikulum bahasa Inggris, penulis ingin mencoba untuk mengimplementasikan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap untuk menjawab dan menyelesaikan masalah yang ada. Dari kajian teori yang telah dilakukan tentang teknik tersebut, penulis mengharapkan apa yang seharusnya dihasilkan dari pembelajaran bahasa Inggris dengan teknik simak ulang ucap mampu mengubah proses belajar siswa yang pasif menjadi aktif dan memunculkan suatu kebiasaaan yang merupakan hakikat dari belajar bahasa yang seharusnya.

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalahnya adalah (1) bagaimanakah langkah- langkah penerapan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris?, (2) apakah hasil belajar bahasa Inggris melalui penerapan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap siswa kelas IV SD Negeri Banjarharjo tahun pelajaran 2011/ 2012 dapat meningkat?

Tujuan penelitian yaitu (1) mendeskripsikan langkah- langkah pembelajaran bahasa Inggris dengan penerapan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap kelas IV SD N Banjarharjo tahun pelajaran 2011/ 2012. (2) meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris kelas IV SD Negeri Banjarharjo dengan penerapan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap tahun pelajaran 2011/ 2012.

Menurut Rusman (2012: 188) inti dari pendekatan kotekstual adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata yang dapat dilakukan dengan berbagai cara karena materi yang dipelajari terkait dengan kondisi faktual. Cara mengaitkan materi dengan kehidupan nyata juga dapat disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh , sumber belajar, media, dan lain sebagainya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan kehidupan nyata. Prinsip pembelajaran kontekstual ditandai oleh tujuh komponen utama yaitu 1)konstruktif, 2)menemukan, 3)bertanya, 4)masyarakat belajar, 5)pemodelan, 6)refleksi, dan 7)penilaian otentik (Dadang dan Sumiyadi: 2009: 105).

Kegiatan simak ulang ucap adalah kegiatan yang melibatkan keterampilan menyimak dan berbicara secara runtut sebagai wujud pembiasaan berbahasa dalam mengucapkan kata dalam bahasa Inggris. Sabarti, dkk. (1992: 148) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Pernyataan Depdikbud tentang berbicara yaitu “secara umum berbicara diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain.” (Haryadi dan Zamzami, 1997: 54)

Slamet dan Amir (1996: 25)  menjelaskan bahwa “cara yang dilakukan dalam menerapkan teknik simak ulang ucap adalah dengan anak didik disuruh untuk mengulang apa yang diucapkan oleh guru. Hal ini sering dilakukan pada siswa sekolah rendah atau siswa yang belajar bahasa asing pada tahap awal.” Penyimak yang berhasil adalah mereka yang dapat memanfaatkan pengetahuan yang telah dimiliki berhubungan dengan materi yang mereka simak (Rofi’uddin dan Zuhdi, 1999: 5).

Simak ulang ucap dilakukan dengan tujuan siswa mengungkapkan kembali apa disimak agar pengetahuan, informasi, materi, yang diperolehnya tersusun dengan baik dan mampu meningkatkan kemampuan ingatan yang dimilikinya. Simak ulang ucap ini dilakukan dengan cara anak didik atau penyimak mengucapkan atau mengungkapkan kembali apa yang disimaknya dengan harapan pengungkapan ulang yang dilakukan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan ingatan atau memori yang dimiliki dari hasil menyimak yang
dilakukannya serta mengombinasikannya dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sehingga informasi baru yang diperolehnya semakin kompleks. Hal tersebut menjadikan anak tidak hanya ingat akan tetapi juga paham atas apa yang disimaknya. Oleh karena itu, penerapan pendekatan kontekstual dengan teknik simak ulang ucap sesuai dengan langkah- langkah yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Pendekatan Kontekstual Dengan Teknik Simak Ulang Ucap Dalam Bahasa Inggris

Sekian artikel mengenai Jurnal - Pendekatan Kontekstual Dengan Teknik Simak Ulang Ucap Dalam Bahasa Inggris, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Bahasa Inggris
Download Contoh Jurnal Tentang Pendekatan Pembelajaran