-->

Jurnal - Hubungan Persepsi Kompetensi Guru Dan Penyesuaian Siswa Dengan Hasil Belajar

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Hubungan Persepsi Kompetensi Guru Dan Penyesuaian Siswa Dengan Hasil Belajar, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: The Relevance of Perception about the Teacher Competences and Students Self Adjustment with English Learning Outcomes grade IV in Pejagoan Sub district. This research aims to find out the relevance of perception about the teacher competences and students self adjustment with English learning outcomes. The method of this research used expost-facto quantitative research approach. The results concluded that: (1) there is a positive and significant relevance between perceptions of teacher competences with English learning outcomes; (2) there is a positive and significant relationship between self students adjustment with English learning outcomes; (3) there is a positive and significant relevance between perception of the teacher competences and students self adjustment in English learning outcomes. Keywords: Perception, Teacher Competences, Self Adjustment, English

Abstrak: Hubungan Persepsi Tentang Kompetensi Guru dan Penyesuaian Diri Siswa dengan Hasil Belajar Bahasa Inggris Kelas IV SD se-Kecamatan Pejagoan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan persepsi tentang kompetensi guru dan penyesuaian diri siswa dengan hasil belajar bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan metode expostfacto dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang kompetensi guru dengan hasil belajar bahasa Inggris; (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penyesuaian diri siswa dengan hasil belajar bahasa Inggris; (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang kompetensi guru dan penyesuaian diri siswa secara bersama-sama dengan hasil belajar bahasa Inggris.
Kata kunci: Persepsi, Kompetensi Guru, Penyesuaian Diri, Bahasa Inggris


PENDAHULUAN

Penggunaan bahasa Inggris di dunia Internasional menyebabkan banyak negara mempelajari bahasa Inggris. Di negara Indonesia sendiri, bahasa tersebut mempunyai kedudukan sebagai bahasa asing pertama. Pengajaran bahasa Inggris dimulai setelah masa kemerdekaan Indonesia (Listia dan Kamal, 2009). Pemerintah mengambil kebijakan memperkenalkan bahasa Inggris lebih dini pada anak, yaitu dimulai dari sekolah dasar. Program ini dilaksanakan berdasarkan pada kurikulum 1994 untuk Sekolah Dasar. Secara resmi kebijakan
tentang memasukkan pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar sesuai dengan kebijakan Depdikbud RI No. 0487/1992, Bab VIII, yang menyatakan bahwa sekolah dasar dapat menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional. Kebijakan ini disusul oleh SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD.

Sekolah mempunyai kewenangan mengenai mata pelajaran bahasa Inggris dimasukkan sebagai salah satu muatan lokal yang diajarkan di sekolah dasar berdasarkan 2 pertimbangan dan kebutuhan situasi dan kondisi baik dari orang tua maupun lingkungan masyarakat itu sendiri. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI seperti yang tercantum dalam Standar Isi dan Kompetensi Dasar BSNP (Badan Nasional Standar Pendidikan) mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek (1) Listening (mendengarkan), (2) Speaking (berbicara), (3) Reading (membaca), dan (4) Writing (menulis). Kebijakan mengajarkan bahasa Inggris sejak sekolah dasar belum menjamin hasil belajar bahasa Inggris siswa baik.

Data sampel yang diperoleh dari observasi di sekolah dasar negeri di Kecamatan Pejagoan menyebutkan bahwa prosentase hasil belajar bahasa Inggris siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) hanya berjumlah 20-25% dari total siswa yang ada. Empat sekolah dasar yang dijadikan sampel menyebutkan bahwa KKM mata pelajaran bahasa Inggris untuk siswa kelas IV masih rendah. Hasil belajar bahasa Inggris di Kecamatan Pejagoan masih rendah karena salah satu penentuan KKM didasarkan pada hasil belajar mata
pelajaran bahasa Inggris semester sebelumnya.

Ada faktor-faktor yang melatarbelakangi hasil belajar. Faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yakni faktor yang berasal dari luar diri siswa dan dari dalam siswa. Faktor dari luar siswa yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah faktor guru. Menurut Purwanto (2007) “Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting, bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan kepada anakanak didiknya turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa” (Wati, 2012). Seorang guru diharapkan mempunyai kompetensi profesional berkaitan dengan perannya sebagai tenaga pendidik. Uno (2007) menyatakan “Kompetensi itu sendiri adalah kekuatan mental dan fisik untuk melakukan tugas
atau ketrampilan yang dipelajari melalui latihan dan praktik” (Rahma, 2010).

Berdasarkan PP nomor 197 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan dalam Pasal 28 ayat (3) (Hidayatullah, 2007:30) bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi (1) Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, (2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia, (3) Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif denan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, masyarakat sekitar, (4) Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan tiga guru kelas IV di Kecamatan Pejagoan, diperoleh kesimpulan kompetensi guru yang ada di 3 Kecamatan Pejagoan belum sepenuhnya memenuhi kriteria guru profesional. Kompetensi yang masih belum tercukupi adalah kompetensi pedagogik dan professional. Kompetensi pedagogik yang belum terpenuhi misalnya kemampuan memahami peserta didik dengan memanfaatkan prisip perkembangan kognitif dan penerapan teori belajar. Kompetensi professional yang belum terpenuhi misalnya kemampuan menguasai bidang studi secara luas dan mendalam. Faktor yang melatarbelakangi hasil belajar dapat berasal dari dalam diri siswa. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti ranah psikologi siswa yakni persepsi dan penyesuaian diri siswa.

Menurut Walgito (2004) persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau disebut juga proses sensoris (Rahma, 2010). Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Persepsi siswa yang diteliti adalah persepsi tentang kompetensi guru dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap gurunya biasanya akan menyukai pelajaran yang diberikan dan rajin mempelajarinya. Sebaliknya, siswa yang memiliki persepsi negatif terhadap gurunya dalam kegiatan belajar mengajar akan menunjukkan perilaku yang acuh, sibuk sendiri, mengganggu temannya, malas mengerjakan tugas.

Ranah psikologi yang kedua adalah penyesuaian diri. Penyesuaian menurut Fahmi (2008) adalah suatu proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan (Sobur, 2009:526). Dalam istilah Biologi, penyesuaian disebut adaptation dalam istilah psikologi disebut dengan istilah adjusment. Adjustment itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan. Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan itu sendiri secara alamiah juga mendorong manusia untuk terus-menerus menyesuaikan diri (Sobur, 2009). Penyesuaian diri atau adjustment merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia. Hidup manusia sejak lahir sampai mati tidak lain adalah penyesuaian diri. Gunarsa (2007) menyatakan “Seorang anak yang mengalami hambatan-hambatan emosional sehingga ia menjadi nakal, anak ini sering disebut dengan maladjustment atau tidak punya kemampuan menyesuaikan diri” (Sobur, 2009:523).

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas IV SD se-Kecamatan Pejagoan?; (2) apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara penyesuaian diri siswa dengan hasil belajar bahasa Inggis siswa kelas IV SD
se-Kecamatan Pejagoan?; (3) apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang kompetensi guru dan penyesuaian diri secara bersama-sama dengan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas IV SD se-Kecamatan Pejagoan.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas IV SD di Kecamatan Pejagoan; (2) mengetahui hubungan penyesuaian diri siswa dengan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas IV SD di Kecamatan Pejagoan; (3) mengetahui hubungan persepsi tentang kompetensi guru dan penyesuaian diri siswa secara bersama-sama dengan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas IV SD di Kecamatan Pejagoan.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Hubungan Persepsi Kompetensi Guru Dan Penyesuaian Siswa Dengan Hasil Belajar

Sekian artikel mengenai Jurnal - Hubungan Persepsi Kompetensi Guru Dan Penyesuaian Siswa Dengan Hasil Belajar, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Tentang Pendekatan Pembelajaran