-->

Jurnal - Pengggunaan Model Mind Map Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Pengggunaan Model Mind Map Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: Application of Mind Map Models in Improning Social Studies Learning Outcomes Fourth Grade Student Elementary School. This study aimed to describe (1) describe the steps in the model of Mind Map social studies improved learning outcomes of primary school fourth grade students, (2) identify obstacles and solutions in the application of Mind Map models in learning social studies in the fourth grade of elementary school. This study is a classroom action research conducted in three cycles, each cycle includes the planning, implementation, observation and reflection. The results show that: (1) the application of learning steps Mind Map can be run according to the scenario, (2) the application of Mind Map models can improve learning outcomes social studies fourth grade elementary school students. In the pre-action mastery percentage reached 25% of new students, having performed the action in the first cycle of students completeness percentage increased to 93,85%, in the second cycle and third cycle increased to 96,42%.Keywords: models Mind Map, student learning outcomes, Social studies

Abstrak: Penggunaan Model Mind Map dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) mendiskripsikan langkah-langkah model Mind Map dalam peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV sekolah dasar, (2) mengidentifikasi kendala dan solusi dalam penerapan model Mind Map dalam pembelajaran IPS di kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini adalah  penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasilnya menunjukkan bahwa: (1) penerapan langkah-langkah pembelajaran Mind Map dapat berjalan sesuai skenario, (2) penerapan model Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV sekolah dasar. Pada pra tindakan persentase ketuntasan siswa baru mencapai 25%, setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I persentase ketuntasan siswa meningkat menjadi 93,85%, pada siklus II dan siklus III meningkat menjadi 96,42%.
Kata Kunci: model Mind Map, hasil belajar siswa, IPS


PENDAHULUAN

IPS merupakan ilmu yang mempelajari tentang apa yang ada disekitar kita baik sebagai seorang individu maupun sebagai warga sekelompok masyarakat yang bertujuan agar peserta didik mampu berpikir kritis dan mampu mengambil keputusan secara rasional dengan dasar informasi yang cukup, dengan nilai sentral pancasila. Dari uraian tersebut secara nyata menunjukan bahwa matapelajaran IPS sangat penting dan bermanfaat bagi peserta didik ke depan. Sehingga diharapkan pembelajaran disekolah dapat membantu peserta didik untuk bepikir kritis dan dapat mengambil keputusan rasional berdasarkan informasi yang cukup tentang apa yang terjadi disekitar. Ilmu pengetahuan sosial berisikan pengetahuan mengenai aspek yang paling dasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, dan masalah-masalah yang akan terwujud didalam kehidupan sosial.

Perkembangannya, ilmu pengetahuan sosial tidak terlepas peran masyarakat didalamnya. Artinya ilmu sosial selalu mengikuti perkembangan jaman, tidak seperti ilmu pasti pada umumnya. Aplikasi terhadap pembelajaran IPS di sekolah tidaklah sulit, hanya saja selalu berubah sesuai dengan keadaan masyarakat pada umumnya. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. IPS merupakan penghubung antara kehidupan akademis siswa dengan dengan kesehariannya di lingkungan tempat tinggal mereka. Bahkan dapat dipadukan secara kontekstual antara apa yang mereka alami di rumah dengan apa yang dipelajari di sekolah, sehingga pembelajaran IPS menjadi bermakna. Hendaknya pembelajaran IPS menjadi semacam sistematikasi pengetahuan yang siswa peroleh di lingkungan tempat tinggalnya dalam sebuah pengetahaun yang terkait dengan ilmu, dalam hal ini adalah mata pelajaran IPS. Dengan demikian persepsi yang dimiliki siswa dapat terarah tanpa menghilangkan ciri khas mereka sebagai seorang anak.

Dalam suatu kegiatan pembelajaran IPS banyak sekali harapan-harapan yang muncul. Harapan tersebut berasal dari berbagai pihak, antara lain: guru, sekolah, wali siswa, lingkungan setempat, dan pemerintah. Harapan dari setiap guru dalam mengajarkan mata pelajaran IPS adalah siswa dapat mengusai konsep-konsep IPS yang ada pada kurikulum. Dengan adanya pengusaan konsep-konsep IPS maka pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran IPS diharapkan menggunakan pendekatan yang sesuai atau yang mudah diterima oleh siswa agar tercipta motivasi yang tinggi pada diri siswa dan diiringi dengan hasil belajar yang meningkat. Hasil belajar yang meningkat merupakan tujuan dari suatu pendidikan.

Guru dikatakan berhasil dalam mengajar bila ada peningkatan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Kegiatan dalam pembelajaran tidak terlepas dari aktivitas proses belajar. Begitu pentingnya proses belajar, sehingga apabila ingin berhasil dalam pembelajaran salah satu cara adalah dengan mengefektifkan proses belajar dengan baik, agar hasil yang tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi sementara dengan guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kalirancang, siswa kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran, terutama pada pelajaran IPS. Siswa kelas IV kurang aktif serta banyak menunjukan rasa kebosanan seperti bermain sendiri dan mengabaikan guru. Diketahui bahwa kegiatan proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Kalirancang kelas IV belum maksimal seperti apa yang diharapkan dengan tes hasil belajar siswa masih banyak yang belum memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah.

Data terakhir berdasarkan hasil pre tes terhadap siswa, diperoleh data rata-rata nilai siswa mencapai 62,5 dengan standar KKM dari sekolah mencapai 75, hasil tersebut masih dibawah dari KKM sekolah. Peneliti berharap nantinya tes hasil belajar siswa bisa mencapai lebih dari KKM. Selama semester pertama siswa kelas IV banyak mengalami kesulitan belajar, terutama pada pemahaman konsep, gagasan serta ide mengenai IPS.

Banyak faktor yang mempengaruhi penyebab rendahnya hasil belajar IPS, salah satunya adalah pendekatan pembelajaran mata pelajaran IPS yang digunakan guru saat ini atau pendekatan pembelajaran konvensional masih kurang tepat dari harapan yang diinginkan sehingga motivasi rendah yang berimplikasi pada hasil belajar siswa. Pelaksanaan pendekatan pembelajaran konvensional menekankan pada ceramah, tanya jawab, membaca LKS yang dimiliki siswa serta mengerjakan LKS yang dimiliki oleh siswa. Kegiatan ceramah, selalu mendominasi dalam pembelajaran IPS. Siswa hanya mendengarkan duduk dengan tenang dan diusahakan tetap diam saat guru berceramah. Setelah guru melaksanakan
ceramah dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab.

Guru berpartisipasi penuh dalam membuat pertanyaan pada siswa. Siswa yang menjawab pertanyaan selalu ditunjuk oleh guru. Guru jarang memberi stimulus pada siswa untuk bertanya. LKS yang dimiliki oleh setiap siswa mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena guru selalu berpedoman pada LKS, baik dilihat dari materi yang diajarkan, tugas-tugas yang dikerjakan oleh setiap siswa maupun evaluasi yang dikerjakan sangat tergantung dengan LKS. Buku-buku paket yang ada, jarang mendapatkan sentuhan yang hangat dari guru. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru pada waktu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan masih berorientasi pada paradigma pendidikan yang lama.

Pelaksanaan pendekatan konvensional pada mata pelajaran IPS, guru jarang mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks belajar yang ada. Guru masih mengajarkan materi IPS sesuai dengan apa yang ada didalam buku paket. Pembelajaran IPS sebenarnya merupakan pembelajaran yang sering berkaitan dengan kehidupan sehari-hari anak. Anak secara umum masih senang jika proses pembelajaran yang diajarkan sesuai dengan konteks yang ada. Hal ini dikarenakan, dengan konteks yang ada maka anak akan cepat tanggap terhadap materi pembelajaran. Dari sini dapat dikatakan bahwa potensi yang dimiliki siswa kurang dimanfaatkan dan tidak dikembangkan secara optimal oleh guru bahkan diabaikan, sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna. Situasi belajar yang kurang kondusif dan penuh dengan verbalisme konsep-konsep yang kurang efektif bagi belajar siswa di sekolah dasar.

Berdasarkan hal tersebut diperlukan inovasi pembelajaran, dalam hal ini peneliti mencoba terobosan menggunakan pendekatan konsep dengan teknik mind map. Menurut Jensen (2008) mind map ialah kegiatan yang cocok digunakan untuk pra pemaparan pembelajaran terhadap suatu topik dengan menggunakan warna, gerakan, gambar, yang dinformasikan ke dalam bentuk nyata dan akan mendorong kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain digunakan pada pra pemaparan, inovasi mind map juga dapat digunakan pada inti atau kesimpulan pembelajaran, bahkan dapat juga digunakan sebagai alat evaluasi.

Mind map merupakan salah satu teknik menggunakan media gambar yang kreatif dan dapat digunakan oleh guru pada saat pembelajaran dengan konsep yang benar, sehingga tidak keluar dari materi. Mind map tidak hanya mempermudah anak-anak didik dalam menerima materi pelajaran tetapi juga mudah bagi guru untuk membuatnya. Mind map dapat dibuat dengan tulisan tangan dalam waktu yang singkat. Mind map telah digunakan dalam bidang pendidikan terutama di dalam kelas. Ketika menggunakan Mind map, guru dapat menyampaikan materi dengan mudah. Selain itu, anak didik pun mampu menyerap materi pelajaran karena disampaikan dengan sederhana.

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang muncul yaitu 1) bagaimana penggunaan Model Mind Map yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 3 Kalirancang Tahun Pelajaran 2012/2013?, 2) apa kendala dan solusi penggunaan model Mind Map dalam pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN 3 Kalirancang Tahun Pelajaran 2012/2013?

Tujuan penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model Mind Map dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS, 2) mendeskripsikan kendala dan solusi yang dijumpai dalam penerapan model Mind Map pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD N 3 Kalirancang Tahun Pelajaran 2012/2013.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Pengggunaan Model Mind Map Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS

Sekian artikel mengenai Jurnal - Pengggunaan Model Mind Map Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran