-->

Jurnal - Pengaruh Bahasa Pengantar Pembelajaran Dan Bahasa Ibu Terhadap Hasil Belajar

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Pengaruh Bahasa Pengantar Pembelajaran Dan Bahasa Ibu Terhadap Hasil Belajar, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

ABSTRACT: The Effect Of Introduction Language Toward Learning Result III Grade Student SD Pejagoan District. The purposes of research were to prove: (1) the effect of introduction language learning toward study result of Javanese language on the third grade students of elementary school in the Pejagoan district; (2) the effect of mother tongue toward study result of Javanese language on the third grade students t; (3) the effect introduction language in learning and mother tongue toward study result of Javanese language on the. The method used was an experimental method with the quantitative approach. The result of the research refer that: (1) there was the different effect of introduction language learning toward result of study of Javanese language on the third grade of elementary school in the Pejagoan district; (2) there was the different effect of mother tongue toward result of study of Javanese language on the third grade; (3) there was the different effect of interaction between introduction language learning and mother tongue toward result of study of Javanese language on the third grade of elementary school in the Pejagoan district. Keywords: introduction language learning, mother tongue, result of study of Javanese Language

Abstrak: Pengaruh Bahasa Pengantar Pembelajaran Dan Bahasa Ibu Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jawa Kelas III SD Se-Kecamatan Pejagoan Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan: (1) ada tidaknya pengaruh bahasa pengantar pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan; (2) ada tidaknya pengaruh bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan; (3) ada tidaknya pengaruh bahasa pengantar pembelajaran dan bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian adalah: (1) ada pengaruh perbedaan bahasa pengantar pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan; (2) ada pengaruh perbedaan bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan; (3) ada pengaruh perbedaan dari interaksi antara bahasa pengantar pembelajaran dan bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan.
Kata kunci: bahasa pengantar pembelajaran, bahasa ibu, hasil belajar bahasa Jawa


PENDAHULUAN

Perkembangan zaman sudah semakin pesat. Perkembangan ini terjadi di semua aspek kehidupan atau disebut dengan istilah perkembangan yang sifatnya multi dimensional. Dunia pendidikan pun merupakan satu aspek yang cukup mendapat pengaruh dari perkembangan yang terjadi. Pendidikan selalu mengalami perkembangan dan perkembangan ini diharapkan menuju ke arah positif. Perkembangan dalam pendidikan satu diantaranya dipengaruhi oleh adanya perkembangan budaya, sebagai contoh adalah dalam pembelajaran bahasa, karena bahasa merupakan salah satu komponen kebudayaan. Pembelajaran bahasa banyak macamnya, diantaranya adalah pembelajaran bahasa Jawa. Belajar bahasa Jawa sebagai bahasa daerah memiliki tujuan utama untuk melestarikan kebudayaan Jawa.

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Jawa adalah: (1) kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan (ngrungoake), berbicara (micara), membaca (maca), dan menulis (nulis); (2) kemampuan menulis huruf Jawa; (3) meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra Jawa; (4) memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi budaya sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional (KTSP, 2007).

Pembelajaran bahasa Jawa yang berhubungan dengan ruang lingkup kemampuan berkomunikasi erat hubungannya dengan unggah-ungguh bahasa Jawa. Unggah-ungguh bahasa diartikan sebagai molak-malike basa amarga kahanan kang diajak guneman, tuladhane pangkat lan umur, unggahungguh bahasa adalah berubahnya suatu bahasa karena orang yang menggunakannya. Unggah-ungguh bahasa dalam komunikasi bahasa Jawa terbagi atas ngoko dan krama. Basa ngoko terdiri atas ngoko lugu dan ngoko alus. Basa ngoko digunakan dalam percakapan orang-orang sederajat, orang tua kepada anak, atasan kepada bawahannya, dan dipakai saat ngunandika. Basa krama secara umum dibedakan menjadi krama lugu dan krama
alus. Basa krama digunakan ketika sedang berbicara dengan orang yang dianggap lebih tua dengan tujuan untuk menghormati orang yang diajak bicara (Sasangka, 2010).

Pembelajaran bahasa Jawa terutama dalam unggah-ungguh bahasa Jawa, sampai saat ini masih menjadi bahasan yang cukup sulit bagi peserta didik. Hal ini terbukti dari observasi yang telah dilakukan di beberapa SD, khususnya kelas III di Kecamatan Pejagoan, yaitu bahwa pencapaian hasil belajar bahasa Jawa baru mencapai 60% dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang masih berada pada kisaran 63 ke bawah. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Dalyono (2009) menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah faktor lingkungan, baik itu lingkungan sekolah, keluarga, meupun masyarakat. Faktor lingkungan sekolah yang cukup mempengaruhi hasil belajar adalah penggunaaan bahasa pengantar dalam pembelajaran. Bahasa pengantar dalam diartikan sebagai bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dalam perundingan, pemberian pelajaran di sekolah, dan sebagainya (Alwi, 2001).

Bahasa pengantar digunakan sebagai sarana penghubung interaksi antara pendidik dan peserta didik, serta interaksi yang terjadi antar peserta didik melalui suatu percakapan sehingga terwujud suatu proses pembelajaran. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Bab VII, pasal 33 tentang Bahasa Pengantar menyebutkan bahwa: (1) Bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional; (2) Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada tahap awal pendidikan serta dalam penyampaian pengetahuan dan/atau ketrampilan tertentu; (3) Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik.

Berdasarkan undang-undang tersebut, bahasa pengantar bisa berupa bahasa Indonesia, bahasa daerah tertentu, ataupun bahasa asing. Hal yang terpenting dalam penggunaan bahasa pengantar adalah bahasa yang bersangkutan dapat dipahami oleh semua pihak, baik yang menyampaikan atau yang menerima. Oleh karena itulah, sudah selayaknya dalam pembelajaran sebaiknya digunakan bahasa pengantar yang sifatnya komunikatif sehingga mudah dimengerti oleh siswa dan guru.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang lain yang erat kaitannya dengan pembelajaran bahasa adalah pemerolehan bahasa ibu. Winarni yang menyebutkan bahwa berdasarkan pemerolehan, bahasa dapat dibedakan menjadi bahasa pertama (bahasa ibu atau mother tongue) dan bahasa kedua (second language) (2009). Bahasa ibu merupakan bahasa yang dimiliki secara alamiah, secara tidak sadar yang diperoleh di lingkungan keluarga.

Bahasa ibu sebagai bahasa pertama yang diperoleh setiap individu, memiliki peran besar terhadap perkembangan bahasa selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Kathi (2011), “A mother tongue can be defined as a language learnt before any other language has been learnt” (hlm. 1), yang berarti bahwa bahasa ibu adalah bahasa yang dipelajari sebelum bahasa lain dipelajari. Dengan kata lain, bahasa ibu diperoleh individu secara alami. Bahasa ibu diperolah dari lingkungan yang paling dekat, lingkungan pertama di mana individu berasal. Oleh karena itu bahasa ibu memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan bahasa daerah di mana seorang individu tinggal (Rita, 2008).

Berbicara mengenai bahasa daerah sebagai bahasa ibu, sudah selayaknya bahwa bahasa Jawa digunakan sebagai bahasa ibu bagi orang-orang yang berada di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan D.I. Yogyakarta. Kenyataan di lapangan menyebutkan bahwa pengenalan bahasa Jawa kepada anak sejak dini sangatlah kurang. Anak cenderung diperkenalkan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya, berarti bahasa Indonesia di sini berperan sebagai bahasa ibu, dan anak akan mengenal bahasa Jawa atau bahasa yang lain sebagai bahasa yang kedua, sedangkan pembelajaran bahasa kedua memerlukan kesiapan anak secara psiolinguistik yang benar-benar siap. (Zuchdi dan Budiasih, 2001). Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan bahasa ibu (bahasa pertama) akan memberikan pengaruh terhadap pemahaman anak pada bahasa kedua yang akan ia peroleh selanjutnya.

Perkembangan bahasa yang cukup pesat terjadi pada anak usia 8-11 tahun (masa usia sekolah dasar, yaitu kelas III). Pada usia ini, anak memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Pada masa ini perkembangan bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa (Izzati, 2008). Anak pada usia 8-11 tahun ini, tidak hanya belajar untuk menggunakan banyak kata, tetapi juga memilih kata yang tepat untuk penggunaan tertentu. Anak mulai menyadari bahwa
komunikasi yang bermakna tidak dapat dicapai bila anak tidak mengerti apa yang dikatakan orang lain. Anak akan berusaha belajar bahasa lain yang ia temukan dalam  kelompok. Bahasa yang ditemui anak ini disebut sebagai bahasa kedua. Dalam mempelajari bahasa kedua ini, anak akan melakukan adaptasi berupa persiapan psikolinguistik. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan pada tahap inilah anak melakukan penyesuaian diri terhadap bahasa kedua yang hendak mereka peroleh. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pada kelas III.

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Adakah pengaruh bahasa pengantar pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD seKecamatan Pejagoan?; (2) Adakah pengaruh bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan?; (3) Adakah pengaruh dari interaksi antara bahasa pengantar pembelajaran dan bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa Jawa siswa kelas III SD seKecamatan Pejagoan?

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bahasa pengantar pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD seKecamatan Pejagoan; (2) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan; (3) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari interaksi antara bahasa pengantar pembelajaran dan bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa Jawa kelas III SD seKecamatan Pejagoan.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Pengaruh Bahasa Pengantar Pembelajaran Dan Bahasa Ibu Terhadap Hasil Belajar

Sekian artikel mengenai Jurnal - Pengaruh Bahasa Pengantar Pembelajaran Dan Bahasa Ibu Terhadap Hasil Belajar, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Bahasa Indonesia