Abstract: SAS method (Structural Analytical Synthetic) In Beginning Reading Improvement in I Grade Primary School. This research aim to describe: a step-by-step method of SAS (Structural Analytical Synthetic) that can improve beginning reading and improved reading skills beginning first grade elementary school students. This research uses classroom action research conducted in three cycles, each cycle includes the planning, implementation, observation and reflection. The results include: the use of measures SAS method can work well and improve the I grade read the beginning of elementary school.
Key words: beginning reading. SAS method
Abstrak: Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) dalam Peningkatan Membaca Permulaan di Kelas I Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: langkah-langkah metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yang dapat meningkatkan membaca permulaan dan peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasilnya meliputi: penggunaan langkah-langkah metode SAS dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan membaca permulaan siswa kelas I SD.
Kata Kunci: membaca permulaan, metode SAS
PENDAHULUAN
Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek yaitu menyimak, ber- bicara, membaca dan menulis. Keterampil- an membaca memiliki peranan yang sangat penting. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar meng- ajar di sekolah sangat ditentukan oleh pe-nguasaan kemampuan membaca mereka. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Siswa akan meng-alami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran, buku-buku bahan penunjang dan sumber-sumber belajar ter-tulis yang lain. Akibatnya, kemajuan bel-ajarnya juga lamban jika dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak meng-alami kesulitan dalam membaca. Pem-belajaran membaca di SD dilaksanakan di kelas-kelas awal disebut pelajaran mem-baca permulaan. Tujuan membaca per-mulaan di kelas I SD sebagaimana di-nyatakan Brata (2009) adalah “Agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat” (hlm. 4). Kelancaran dan ketepatan anak mem-baca pada tahap belajar membaca per-mulaan dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di kelas I SD.
Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses belajar mengajar, kondisi se-kolah, serta peninjauan dari bidang aka-demik dan nonakademik melalui dokumen atau arsip sekolah, diperoleh hasil bahwa keadaan Sekolah Dasar Negeri 2 Ayam-putih khususnya pada kelas I tahun ajaran 2011/2012 kurang mampu memahami konsep membaca dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa kelas I SD merasa kesulitan dalam membaca sehingga banyak menunjukan rasa kebosanan seperti main-main sendiri dan mengabaikan guru.
Ditinjau dari keadaan fisik sekolah yaitu ruang kelas I SD memang sudah me-menuhi syarat yang baik untuk proses bel-ajar mengajar. Setelah dilakukan peng-amatan secara seksama terhadap proses pembelajaran membaca, ditemukan bahwa penggunaan metode pembelajaran mem-baca kurang bermakna. Pembelajaran membaca yang dilakukan guru selama ini yaitu dimulai dengan mengenalkan huruf lepas abjad dari a sampai z baik itu huruf kapital ataupun huruf kecil kemudian peserta didik menghafal huruf abjad dari a sampai z. Setelah peserta didik hafal, guru mencoba menerapkan metode eja dalam membaca kata.
Penggunaan metode abjad dan metode eja masih belum cukup memberi-kan kemudahan bagi siswa untuk me-mahami konsep membaca dengan baik. Dengan penggunaan metode tersebut, kemampuan siswa mengkonversi simbol ke dalam bunyi yang tepat berlangsung sangat lambat. Hal ini terjadi sesuai dengan pernyataan Perfetti (1992) bahwa karena pada saat mengidentifikasi kata, siswa memerlukan informasi lain yang berasal dari pengalaman mereka untuk dapat mengenal kata (Yuniawati, 2008: 3). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang mampu memberikan kemudahan dalam memahami konsep membaca per-mulaan dan mampu meningkatkan ke-terampilan membaca permulaan siswa.
Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) adalah metode yang disediakan untuk belajar membaca dan menulis per-mulaan di kelas permulaan SD. Dalam proses operasionalnya metode SAS mem-punyai langkah-langkah berlandaskan operasional dengan urutan: Struktural me-tampilkan keseluruhan; Analitik me-lakukan proses penguraian; Sintetik me-lakukan penggabungan kembali kepada bentuk struktural semula. Metode SAS berlandaskan beberapa prinsip, yaitu prinsip lingustik (ilmu bahasa) yang me-mandang satuan bahasa terkecil untuk berkomunikasi adalah kalimat. Kalimat dibentuk oleh satuan-satuan bahasa di bawahnya yakni kata, suku kata, dan fonem (huruf-huruf); metode SAS juga mempertimbangkan pengalaman berbahasa anak. Oleh karena itu, pengajaran akan lebih bermakna bagi anak karena bertolak dari sesuatu yang dikenal dan diketahui anak. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap daya ingat dan pemahaman anak; prinsip inkuiri (men-temukan sendiri). Anak mengenal dan memahami sesuatu berdasarkan hasil temuannya sendiri. Sikap seperti ini akan membantu anak dalam mencapai ke-berhasilan belajar (Solchan, dkk., 2010).
Akhadiah, Arsjad, Ridwan, Zul-fahnur dan Mukti menambahkan ada be-berapa alasan yang mendasari penggunaan metode SAS antara lain: a) Pada dasarnya bahasa merupakan ucapan bukan tulisan; b) Unsur bahasa terkecil yang bermakna adalah kata; c) Setiap bahasa mempunyai struktur bahasa yang berbeda dengan bahasa lain; d) Pada awal sekolah setiap anak telah menguasai bahasa ibu; e) Bahasa ibu dikuasai siswa tanpa kesadaran tentang aturan-aturan dalam bahasa ter-sebut; f) Potensi berbahasa siswa perlu di-kembangkan; dan g) Dalam mengamati sesuatu, manusia lebih dulu melihat strukturnya atau sosok keseluruhannya; h) Setiap siswa pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu, sehingga ia ingin mengupas, merusak, atau membongkar sesuatu (1991/1992: 34).
Berdasarkan uraian di atas mun-cul permasalahan. Pertama, bagaimanakah penggunaan langkah-langkah metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yang dapat meningkatkan membaca permulaan siswa kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012?. Kedua, apakah penggunaan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) dapat meningkatkan membaca permulaan siswa kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012?”
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: langkah-langkah metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yang dapat meningkatkan membaca permulaan dan peningkatan membaca permulaan siswa kelas I SD 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012.
# # # # # # #
Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:
Jurnal - Metode Sas (Struktural Analitik Sintetik) Dalam Peningkatan Membaca Permulaan
Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Metode Sas (Struktural Analitik Sintetik) Dalam Peningkatan Membaca Permulaan, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Bahasa Indonesia
Download Contoh Jurnal Tentang Metode Pembelajaran