Abstrak: Upaya Peningkatan Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT Pada Siswa Kelas IV SDN Babadsari. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas IV SDN Babadsari. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Babadsari yang berjumlah 23 siswa. Sumber data berasal dari siswa, teman sejawat dan peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan metode triangulasi teknik dan sumber. Analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas IV.Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, tipe TGT, IPS
Abstract: The improving Social Studies Learning Through cooperative model TGT type In IV Grade Student Elementary School Babadsari. The purpose of this research was to improve the Social studeis Learning trought cooperative model TGT type in IV Grade. This research uses classroom action research techniques. The research was conducted in two cycles. Subjects of this study is the IV grade student of Elementary School Babadsari, which has 23 students. Data sources came from teachers , students and researchers. Data collection techniques using observation, testing, interview and documentation. The validity of data using triangulation methods techniques and other sources. Analysis of the data used by the qualitative and quantitative analysis. The results showed that the use of cooperative learning TGT type can improve the social studies learning.
Keyword: Cooperative learning,TGT, Social Studies
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia di mana berbagai permasalahan hanya dapat di pecahkan kecuali dalam upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia disatu sisi perubahan tersebut telah membawa manusia kedalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusianya. Karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa kita kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi.
Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yangdapat memberikan keteladanan, membangun kemauan serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari pengajaran ke pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas memerlukan pengembangan model pembelajaran yang tepat, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Tugas guru bukan semata- mata mengajar tetapi lebih kepada membelajarkan siswa. Khususnya dalam mengajar IPS guru harus mampu menggunakan model pembelajaran yeng efektif dan efisien sehingga siswa aktif dalam belajar tidak hanya sebagai pendengar. Dalam pembelajaran IPS siswa membutuhkan pemahaman dan mampu menerapkan dalam dunia nyata. Salah satu cara yang dapat mengkondisikan lingkungan belajar yang aktif serta mengurangi kejenuhan siswa adalah melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Dalam pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT siswa bermain sambil belajar yaitu dalam bentuk turnamen menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Hal itu sesuai dengan karakteristik anak SD. Sumantri dan Syaodih (2011) Menyatakan bahwa “Karekteristik anak SD adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, senang merasakan, melakukan/ meragakan sesuatu secara langsung”. (hlm. 6.3) Anak kelas IV SD memiliki rentang usia antara 9 sampai 11 tahun, sehingga mereka termasuk dalam masa kelas tinggi. Siswa kelas IV SD Negeri Babadsari sebagian besar berusia antara 9-11 tahun, sehingga mereka mempunyai karakteristik senang bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok serta senang melakukan sesuatu secara langsung.
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi belajar antara guru dan siswa agar tercapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran guru harus mengaktifkan siswa dan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan konsep pembelajaran, dan pembentukan sikap pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Dalam pembelajaran IPS siswa membutuhkan pemahaman dan mampu menerapkan dalam dunia nyata. “Pembelajaran IPS merupakan upaya menerapkan teori-konsep-prinsip ilmu social untuk menelaah pengalaman, peristiwa, gejala, dan masalah social yang secara nyata terjadi di masyarakat”. (Wahab, dkk, 2009: 1.9). Pembelajaran IPS melatih ketrampilan para siswa baik ketrampilan fisik maupun ketrampilan berfikirnya dalam mengkaji dan mencari pemecahan dari masalah social yang dialaminya.
Pembelajaran IPS di indonesia diarahkan pada upaya mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah. Tujuannya agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari- hari. (Sapriya, 2011: 113)
Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang membutuhkan pemahaman, keaktifan serta penerapan dalam kehidupan siswa yang bertujuan untuk memahami gejala, kondisi dan masalah sosial di masyarakat. Dalam pembelajaran IPS guru membutuhkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan, menyenangkan dan memberi pemahaman bagi siswa. Kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dan koperasi adalah beberapa materi dalam pembelajaran IPS. Kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam memiliki lima sub bab yaitu jenis kebutuhan hidup, kegiatan ekonomi penduduk, potensi daerah, pemanfaatan potensi daerah dalam kegiatan ekonomi dan tempak kegiatan ekonomi. Koperasi memiliki delapan sub bab yaitu pengertian koperasi, manfaat dan tujuan koperasi, prinsip koperasi, hak dan kewajiban anggota koperasi, organisasi koperasi, lambang koperasi, modal koperasi dan jenis koperasi.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat tepat digunakan dalam pembelajaran IPS karena siswa aktif dalam belajar, aktif bertanya, menyenangkan karena belajar sambil bermain, berusaha memahami materi pelajaran sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari- hari serta pembelajaran IPS dapat meningkat. Peningkatan pembelajaran IPS merupakan meningkatnya proses pembelajaran dan hasil belajar siswa tentang ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memahami gejala, kondisi dan masalah sosial di masyarakat.
Model pembelajaran adalah rencana untuk membentuk kurikulum, merancang bahan- bahan pengajaran, dan membimbing pengajaran di kelas. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Rusman (2012) berpendapat “TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok- kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda”. (hlm. 224).
Sedangkan Isjoni (2012) berpendapat bahwa “TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda”. (hal. 83). Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah model pembelajaran yang mengkondisikan siswa dalam bentuk kelompok akademik dan menggunakan game tournament dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim dengan anggota tim yang lain. Salvin berpendapat bahwa “TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas (clas precentation). Belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok (team recognition)”. (Rusman, 2012 : 225). Berdasarkan yang diungkapkan oleh slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri sebagai berikut : a) Penyajian kelas, b) Siswa bekerja dalam kelompok kecil, c) Siswa bermain dalam tournament, d) Siswa mendapat penghargaan kelompok.
Perumusan masalah oleh peneliti yaitu Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Babadsari Tahun ajaran 2012/ 2013?
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas IV SDN Babadsari Tahun ajaran 2012/ 2013.
# # # # # # #
Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:
Download Jurnal - Upaya Peningkatan Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TGT
Sekian artikel mengenai Jurnal - Upaya Peningkatan Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TGT , yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran