-->

Jurnal - Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Dalam Belajar

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Dalam Belajar, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: The Using of Approach Realistics Mathematics Education (RME) in Increasing Mathematics Learning about Fractions the IV Grade Students Elementary School. The purpose of this research to describe the steps using of approach RME, to know increasing mathematics learning about fractions the IV grade students elementary school and to find problems with solutions the using of approach RME. The subjects were elementary school students in IV grade state Gunungmujil with total 26 students. Research carried out in three cycles with every cycle consist for planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques are tests, observation, and documentation. The validity of data using triangulation method. Analysis of the data used by the qualitative and quantitative analysis. The result showed that the using of approach RME appropriate with steps can to increase mathematics learning about fractions the IV grade students elementary school.Keywords: PMR, Mathematics Learning, Fractions

Abstrak: Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang Pecahan Siswa Kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan pendekatan PMR, mengetahui peningkatan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SD dan untuk menemukan kendala serta solusi dari penggunaan pendekatan PMR. Subjek penelitian siswa kelas IV SDN Gunungmujil sejumlah 26 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, observasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan metode triangulasi. Analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan PMR yang sesuai dengan langkah-langkah dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SD.
Kata kunci: PMR, Pembelajaran Matematika, Pecahan.


PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha manusia dengan penuh tanggung jawab untuk mem-bimbing anak didik menuju kedewasaan. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilaksanakan melalui pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai.Siswa kelas IV SDN Gunungmujil menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit terutama tentang pecahan. Siswa kelas IV Sekolah Dasar rata-rata berumur sekitar 9-10 tahun. Menurut Piaget, pada usia tersebut anak SD berada pada tahap Operasional Konkret. Haditono (2006) berpendapat, “Stadium operasional konkret dapat digambarkan sebagai menjadinya positif ciri-ciri yang negatif pada stadium berpikir pra-operasional. Cara berpikir anak yang operasional konkret kurang egosentris” (hlm. 222).

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karak-teristik anak kelas IV SD memiliki rasa ingin tahu yang kuat, senang bermain, dan mereka belajar secara efektif. Salah satu program mata pelajaran pada jenjang sekolah dasar adalah matematika. Menurut Karso, dkk. (2008) berpendapat, “Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hirarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti dan semacamnya, sehingga para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah sistem matematika” (hlm.1.4). Sedangkan menurut Wahyudi (2008:3) ”Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai
akibat logis dari kebenaran sebelumnya yang sudah diterima, sehingga kebenaran antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas” (hlm.3).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh suatu akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

Pengertian pecahan seringkali disalahartikan dengan pengertian bilangan rasional, Wahyudi (2008) berpendapat ”Pecahan adalah bagian dari Bilangan Rasional” (hlm. 2). Sedangkan menurut Heruman (2008) menyatakan arti pecahan bahwa Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut (hlm.43). Sedangkan Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Depdikbud 1999) menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan, kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan sulitnya pengadaan media pembelajaran (Heruman, 2008: 43).

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah bagian dari Bilangan Rasional yang dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan yang terdiri dari pembilang dan penyebut atau sebagai dari satu kesatuan yang utuh. Biasanya dalam gambar ditandai dengan
arsiran. Dalam belajar perlu adanya peningkatan pembelajaran. Peningkatan adalah upaya untuk menambah tingkat, derajat, kualitas ataupun kuantitas dalam melakukan sesuatu. Mengenai pembelajaran, Suprijono mengatakan bahwa, “Pembelajaran adalah proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran-pengajaran” (2012: 13). Sedangkan Hamalik juga berpendapat, “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran” (2012: 57).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan pembelajaran matematika adalah upaya untuk menambah kualitas pembelajaran matematika untuk mem-bantu peserta didik dalam me-mahami materi matematika yang diajarkan oleh guru. Salah satu strategi yang bisa digunakan untuk memotivasi siswa belajar matematika adalah dengan cara mendekatkan matematika ke dunia siswa maka, dalam pembelajaran matematika meng-gunakan pendekatan.

Pendidikan Matematika Realistik (PMR) sebagai suatu alternatif pendekatan pembelajaran matematika yang dilandasi oleh pandangan seorang penulis, pendidik dan matematikawan berkebangsaan Jerman atau Belanda yaitu Profesor Hans Freudenthal bahwa menempatkan matematika sebagai suatu bentuk aktivitas manusia yang menekankan pada kebermaknaan ilmu pengetahuan. Suatu ilmu pengetahuan akan bermakna bagi pembelajar jika proses belajar melibatkan masalah realistik atau dilaksanakan dalam suatu konteks. Hal ini sesuai dengan simpulan Suparno (1997) tentang belajar bermakna, bahwa belajar bermakna terjadi apabila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka dalam setiap penyelesaian masalah (Heruman, 2008: 5).

Pembelajaran matematika realistik adalah padanan Realistic Mathematics Education (RME), sebuah pendekatan pembelajaran matematika yang dikembangkan di frudenthal di Belanda. Wijaya (2012) berpendapat, “Kata “realistik” sering disalahartikan sebagai real- world yaitu dunia nyata. Banyak pihak yang menganggap bahwa PMR adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika yang harus selalu menggunakan masalah sehari-hari” (hlm. 20).  Sedangkan menurut Cobb (1994) berpendapat bahwa teori PMR komnatibel dengan teori pembelajaran topik tertentu (domain specific instructional theory) yang bergantung pada aplikasi dunia nyata dan pemodelan (Hadi, 2005: 24).

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Matematika Realistik (PMR) adalah suatu pendidikan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk menemukan konsep matematika dengan caranya sendiri dengan bimbingan orang dewasa melalui permasalahan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa sehingga proses belajar siswa menjadi lebih bermakna.

Langkah pembelajaran PMR yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) guru memberikan masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan materi, pada langkah ini guru menyajikan masalah kontekstual (nyata) kepada siswa sebagai titik tolak aktivitas pembelajaran siswa, (2) mengidentifikasi konsep ma-tematika yang relevan dengan masalah, lalu mengorganisasi masalah sesuai konsep matematika, langkah ini ditempuh saat siswa mengalami kesulitan memahami masalah dengan memberikan pertanyaan pancingan yang dapat mengarahkan siswa untuk memahami masalah, (3) secara bertahap meninggalkan masalah dunia nyata melalui proses pemodelan secara simbolik untuk menerjemahkan masalah dunia nyata ke dalam masalah matematika, pada tahap ini guru memberikan contoh bentuk pemodelan untuk membantu siswa membangun modelnya sendiri, (4) menyelesaikan masalah matematika dengan cara anak sendiri, pada tahap ini siswa didorong menyelesaikan masalah kontekstual dengan berdiskusi kelompok, dan (5) menterjemahkan kembali solusi matematis ke dalam situasi nyata. Dari hasil diskusi kelas guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN Gunungmujil Tahun Ajaran 2012/2013? (2) apakah penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN Gunungmujil Tahun Ajaran 2012/2013? (3) apakah kendala dan solusi penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN Gunungmujil Tahun Ajaran 2012/2013?.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan langkah-langkah peng-gunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN Gunungmujil Tahun Ajaran 2012/2013, (2) meningkatkan pembelajaran matematika melalui penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) tentang pecahan siswa kelas IV SDN Gunungmujil Tahun Ajaran 2012/2013, dan (3) menemukan kendala dan solusinya dari penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN Gunungmujil Tahun Ajaran 2012/2013.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Dalam Belajar

Sekian artikel mengenai Jurnal - Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Dalam Belajar, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Matematika
Download Contoh Jurnal Tentang Pendekatan Pembelajaran