-->

Jurnal - Penggunaan Metode Karyawisata Dalam Upaya Peningkatkan Pembelajaran Pkn

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Penggunaan Metode Karyawisata Dalam Upaya Peningkatkan Pembelajaran Pkn, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstrak: Penggunaan metode karyawisata dalam upaya peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV SD Negeri Sumurarum tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan metode karyawisata dan peningkatan hasil belajar PKN di kelas IV. Penelitian ini menggunakan metode karyawisata dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Hasilnya menunjukan bahwa penggunaan metode karyawisata meningkatkan hasil belajar PKN siswa kelas IV. Kata Kunci: Metode Karyawisata, PKN, Hasil Belajar.

Abstract: The Application Of A Study Tour In Improving Learning Result Civics Education Of Fourth Grade Sumurarum Elementary School In Students 2012/2013. The purpose of this study were is describe the application of study tour andd increasing in civics education learning result in fourth grade. The type of this research in study tour method is classroom action research. The total number of the students in the subject of this research is 26: which is consisted 12 boys and 14 girls. The results showed that the use of a study tour improves the learning result of fourth grade students civics.
Keywords: study tour, Civics Education, learning result


PENDAHULUAN

Perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ditandai dengan semakin terbukanya persaingan antar bangsa yang semakin ketat, maka bangsa indonesia mulai memasuki era reformasi diberbagai bidang menuju kehidupan yang lebih demokratis. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah perlu menyesuaikan diri dengan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang sedang berubah. Pendidik sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pembelajaran hendaknya mampu memahami dengan baik tentang konsep isi (substansi materi pkn) dan cara-cara mengajarkannya (aspek metodologi).

Menurut Abdul Azis Wahab dalam Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2007: 139) menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannyasecara baik sebagai warganegara dan tidak terkecuali Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) adalah program pendidikan yang berlandaskan nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Bangsa Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para siswa baik sebagai individu, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai umat manusia ciptaan Tuhan YME, Paulus Wahana (dalam Tim Panitia Sertufikasi Guru Rayon 38 USD, 2011: 57).

Dengan demikian Berdasarkan definisidefinisi diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang bertujuan membentuk siswa menjadi pribadi warganegara yang mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sehingga tercermin pada perilaku sehari-hari dalam berbagai segi kehidupan sesuai yang diamanatkan Pancasila dan UUD 1945.

Harapan dalam sebuah pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan kurikulum. Keberhasilan tersebut ditandai dengan tingkat ketuntasan belajar siswa yang tercermin dari perolehan hasil belajar siswa yang tinggi. Menurut Mulyono Abdurrahman (2003: 370) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar. hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran yang nampak dengan adanya perubahan tingkah laku secara menyeluruh (kompeherensif) yang terdiri atas unsur kognitif, afektif dan psikomotorik secara terpadu pada siswa, (Nana Sudjana, 2002: 37). Hal itu memberikan gambaran bahwa hasil pengajaran yang baik harus bersifat menyeluruh artinya bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan semata tetapi juga nampak pada perubahan sikap dan tingkah laku secara terpadu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar berupa kemampuan dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh. Dengan demikian hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.

Pupuh Fathurrohman, dkk (2007: 113) menjelaskan bahwa keberhasilan suatu pembelajaran mempunyai ciri: (1) daya serap terhadap bahan pengajaran mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok, (2) perilaku yang digariskan pada tujuan pengajaran khusus telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok, (3) terjadinya proses pemahaman materi yang secara sekuensial (sequential) mengantarkan materi berikutnya.

Dalam suatu proses pembelajaran, seorang pendidik tidak akan lepas dari penggunaan sebuah metode pengajaran. Metode mengajar merupakan cara-cara penyajian bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Dengan demikian, salah satu keterampilan guru yang memegang peranan penting adalah kemampuan memilih dan menggunakan metode. Makin tepat metode yang digunakan guru dalam mengajar akan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Banyak macam metode yang bisa dipilih guru dalam kegiatan mengajar, namun tidak semua metode bisa dikatakan baik dan tidak semua pula dikatakan jelek. Kebaikan suatu metode terletak pada ketepatan memilih sesuai tuntutan pembelajaran.

Menurut Sumiati, dkk (2009: 92-96) dijelaskan bahwa pemilihan metode harus disesuaikan dengan: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3) kemampuan guru, (4) kondisi siswa, (5) sumber dan fasilitas yang tersedia, (6) situasi kondisi belajar mengajar, (7) waktu yang tersedia, (8) tempat belajar. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah metode karyawisata.

Menurut Eka Prihatin (2008: 42-43) menyebutkan bahwa metode karyawisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik lain serta didampingi oleh pendidik yang kemudian dibukukan. Karyawisata merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa ke luar kelas menuju tempat tertentu untuk menyelidiki atau mempelajari hal tertentu misalnya ke museum, ke pabrik, ke pasar, ke kantor pos, dan ke tempat umum lainnya, Winarno Surakhmad (dalan Rohmat Nurhadi, 2004: 13). Dengan kata lain karyawisata tidak harus mengambil tempat yang jauh dengan biaya yang besar dan waktu yang lama. Sedangkan menurut Pupuh Fathurrohman (2007: 62) karyawisata adalah metode dalam proses belajar mengajar dengan mengajak siswa keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau suatu objek, hal ini bukan rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat langsung atau kenyataan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata merupakan suatu metode yang dilakukan dengan mengajak siswa ke luar kelas menuju tempat tertentu dengan tujuan untuk menyelidiki dan mempelajari hal tertentu disertai pembuatan laporan dan karyawisata tidak harus mengambil tempat yang jauh, waktu yang lama dan biaya besar.

Metode karyawisata mempunyai beberapa kelebihan antara lain: (1) peserta didik dapat mengamati kenyataan-kenyataan yang beraneka ragam dari dekat, (2) peserta didik dapat menghayati pengalamanpengalaman baru dengan mencobaturut serta dalam suatu kegiatan, (3) peserta didik mampu menyelesaikan masalah dengan melihat, mendengar, mencoba dan membuktikan secara langsung, (4) peserta didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengajukan pertanyaan dan mendengarkan ceramah dari guru pemendu dan pendidik, (5) peserta didik dapat mempelajari sesuatu secara integral dan kompherensif, (6) karyawisata meneraapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pelajaran, (7) membuat bahan yang dipelajari disekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat, (8) pengajaran dapat lebih merangsang kreatifitas anak.

Namun demikian metode karyawisata juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain: (1) memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak, (2) memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang, (3) dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, (4) memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didiknya di lapangan, (5) memerlukan biaya yang mahal jika dilakukan pada tempat yang jauh, (6) memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata yang jauh dan lama, Eka Prihatin (2008: 42-43).

Berdasarkan uraian diatas peneliti menganggap bahwa metode karyawisata dapat digunakan pada pembelajaran PKn kelas IV SD untuk materi sistem pemerintahan desa. Dengan mengunjungi kantor balai desa siswa dapat memperoleh informasi tentang materi dengan mengamati, mendengar penjelasan pemandu dan melakukan wawancara dengan narasumber. Dalam prakteknya, langkah-langkah penggunaan metode karyawisata antara lain: (1) persiapan karyawisata meliputi: merumuskan tujuan pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, melaksanakan studi awal ke lokasi kartyawisata, menyiapkan skenario karyawisata, dan menyiapkan tata tertib pelaksanaan karyawisata, (2) pelaksanaan karyawisata, dalam langkah ini ada tiga kegiatan yaitu: kegiatan pembukaan yang dilaksanakan sebelum berangkat ke lokasi karyawisata dengan mengemukakan tujuan pembelajaran dan mengemukakan tata tertib, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti dengan melakukan observasi terhadap obyek karyawisata dan mendeskripsikanya kemudian mewawancarai narasumber, mendengarkan penjelasan pemandu dan guru kelas serta melihat secara langsung segala sesuatu yang ada di obyek karyawisata lalu mencatat hasil karyawisata tersebut dalam lembar yang telah disediakan. Kegiatan yang terakhir adalah kegiatan penutup dalam kegiatan ini siswa melaporkan hasil kegiatan karyawisata, melakukan evaluasi dan melakukan tindak lanjut, Soli Abimayu (dalam http: pjjpgsd.dikti.go.id).

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan desa pada siswa kelas IV Sekolah Dasar?, (2) bagaimana penggunaan metode karyawisata dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan desa pada siswa kelas IV Sekolah Dasar?, (3) apa kendala dan solusi penggunaan metode karyawisata dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan desa pada siswa kelas IV Sekolah Dasar?

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penggunaan metode karyawisata dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan desa pada siswa kelas IV Sekolah Dasar, (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganeegaraan tentang sistem pemerintahan desa pada siswa kelas IV Sekolah Dasar, (3) mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan metode karyawisata dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan desa pada siswa kelas IV Sekolah Dasar.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penggunaan Metode Karyawisata Dalam Upaya Peningkatkan Pembelajaran Pkn

Sekian artikel mengenai Jurnal - Penggunaan Metode Karyawisata Dalam Upaya Peningkatkan Pembelajaran Pkn, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
Download Contoh Jurnal Tentang Metode Pembelajaran