Abstract: The Using Of Cooperatif Model Jigsaw Type With Concrete Media In Increasing Math Learning About Geometri IV Grade Student Elementary School 3 Patukrejo. This study aims to: describe the process of learning, increase learning mathematics. This study was conducted in three cycles, each cycle includes the planning, implementation, observation and reflection. Data collection by observation, tests and interviews. The validity of data using triangulation method. The results show that: the model of Cooperatif jigsaw type with concrete media can enhance learning of mathematics of geometrical elementary school fourth grade students.
Keywords: Jigsaw Model, Mathematics, Learning
Abstrak: Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Media Konkret Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika Tentang Bangun Ruang Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Patukrejo. Penelitian ini bertujuan : mendeskripsikan proses pembelajaran, peningkatan pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dengan observasi, tes dan wawancara. Validitas data menggunakan metode triangulasi. Hasilnya menunjukkan bahwa: model kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang siswa kelas IV sekolah dasar.
Kata Kunci: Model Jigsaw, Matematika, Media Konkret , Pembelajaran
PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya yang sudah diterima, sehingga kebenaran antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Matematika kelas IV sekolah dasar dibagi kedalam tiga materi pokok yaitu pengukuran, aritmatika dan Geometri. Setiap materi pokok memiliki tujuan yang berbeda sesuai dengan muatan materi yang terkandung didalamnya. Keberhasilan guru dalam mengajar dapat terlihat dari perolehan nilai hasil evaluasi siswa. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor baik ekstern maupun intern. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan guru dalam mengajar adalah pemilihan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan akan memudahkan siswa dalam memahami konsep materi yang sedang ia pelajari sehingga hasil belajar siswapun akan baik.
Berdasarkan pengamatan terhadap gedung sekolah, jalannya kegiatan pembelajaran, dan dokumen data nilai siswa maka diperoleh informasi bahwa SDN 3 Patukrejo memiliki gedung yang masih baik untuk kegiatan pembelajaran. sedangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap jalannya kegiatan belajar mengajar pada materi bangun ruang siswa kelas IV SDN 3 Patukrejo maka diperoleh informasi bahwa cara guru mengajar dengan metode ceramah dan penugasan.
Menurut Piaget beberapa sifat khas anak-anak pada usia kelas IV antara lain adalah sebagai berikut: (1) adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan, pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, (2) adanya sikap yang cendrumg untuk mematuhi peraturanperaturan permainan yang tradisional, (3) ada kecenderungan menguji diri sendiri, (4) suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain, (5) kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting, (6) pada masa ini (terutama pada umur 6,0-10,0) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak( Abdurrahman 2003: 34).
Menurut Slavin tipe jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif di mana pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Pada pembelajaran tipe jigsaw ini setiap siswa menjadi anggota dari 2 kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota kelompok ahli. Pada dasarnya setiap kelompok berkompetisi untuk memperoleh penghargaan kelompok(group reward) penghargaan ini diperoleh berdasarkan performa individu masing-masing anggota. (Huda :2003)
Johnson (1991) yang menyatakan bahwa “Pembelajaran Kooperatif jigsaw ialah kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok” Dengan diterapkannya model semacam ini maka siswa menjadi mudah merasa jenuh selama mngikuti kegiatan pembelajaran, sehingga siswa kurang fokus pada materi yang sedang dipelajari. Hal tersebut berdampak pada perolehan nilai hasil evaluasi siswa.
Berdasarkan data nilai hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran tentang bangun ruang, maka diperoleh data bahwa sebagian besar siswa belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70. Dengan adanya kondisi tersebut maka perlu diadakan penelitian untuk memecahkan masalah terkait rendahnya hasil belajar siswa pada materi bangun ruang.
Mengenai media pembelajaran Muhsetyo (2011) berpendapat bahwa media merupakan alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk mempresentasikan dan/atau menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung dengan pembelajaran (hlm.2.3).
Solusi yang dirasa paling tepat sesuai dengan kondisi tersebut adalah dengan mngubah model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Model pembelajaran yang paling tepat sesuai dengan kondisi pembelajaran siswa kelas IV SDN 3 Patukrejo adalah model kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret. menurut Stepen, Sikes and Snapp mengemukakan langkah-langkah kooperatif model jigsaw sebagai berikut: (1) siswa dikelompokan sebanyak 5 sampai dengan 6 orang siwa, (2) tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda, (3) setiap orang dalam team diberi bagian materi yang ditugaskan, (4) anggota dari team yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub bagian yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusiksn sub bab mereka, (5) setelah selesai diskusi sebagai team ahli tiap anggota kembali kedalam kelompok asli dan bergantian mengajar teman satu team mereka tentang subbab yang mereka kusai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama, (6) setiap team ahli mempresentasikan hasil diskusi, (7) guru memberi evaluasi, (8) penutup (Rusman, 2008).
Dengan diterapkannya tiap langkah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret secara baik maka siswa akan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. selain itu siswa juga akan belajar dalam suasana yang meriah dan menyenangkan sehingga siswa tidak akan mudah merasa jenuh selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dengan upaya tersebut maka diharapkan hasil belajar siswa akan mengalami peningkatan sesuai dengan indikator pencapaian penelitian.
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang muncul yaitu : (1) bagaimana penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret untuk meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang, (2) apakah penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang, (3) apa kendala dan solusi penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret dalam meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang.
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan bagaimana model kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret untuk meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang, (2) mendeskripsikan penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun, (3) memaparkan kendala dan solusi penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dengan media konkret dalam meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang.
# # # # # # #
Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:
Download Jurnal - Penggunaan Model Jigsaw Dengan Media Konkret Dalam Pembelajaran Matematika
Sekian artikel mengenai Jurnal - Penggunaan Model Jigsaw Dengan Media Konkret Dalam Pembelajaran Matematika, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Matematika
Download Contoh Jurnal Tentang Media Pembelajaran
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran