-->

Jurnal - Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi Penjumlahan Dengan Teknik Menyimpan

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai Jurnal - Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi Penjumlahan Dengan Teknik Menyimpan, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal. Silahkan disimak!

ABSTRACT
The purposes of research are: (1) describe the study difficulty by student in stacked addition whith the technique of saving, (2) describe the way of having evercome each kind of the study difficulty of addition operation with the technique of saving. This research is classroom action research (CAR). The subject is the student of the first grade of State elementary School 3 Panjer. The technique of data collecting observation, interview, and test. The result of research the study difficulity which has not understood symbol mathematics the comprehension of place value, the use of wrong process, calculation and has not been fluent in language and reading. The way of having overcome is using concrete media and enough exercise in doing saving technique addition. Conclusion is hasn’t understood the symbol mathematics, the comprehension of place value, the use of wrong process, calculation and has not been fluent in language and reading.

ABSTRAK
Tujuan penelitian: (1) mendeskripsikan kesulitan belajar siswa pada penjumlahan bersusun dengan teknik menyimpan, (2) mendeskripsikan cara mengatasi setiap jenis kesulitan belajar operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek siswa kelas I SDN 3 Panjer. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan tes. Hasil penelitian belum memahami simbol matematika, pemahaman nilai tempat, penggunaan proses keliru, perhitungan dan belum lancar dalam bahasa dan membaca. Cara mengatasinya menggunakan media konkret dan latihan cukup dalam melakukan penjumlahan teknik menyimpan. Simpulan penelitian belum memahami simbol dalam matematika, pemahaman nilai tempat, penggunaan proses keliru, perhitungan, dan belum lancar dalam bahasa dan membaca.
Kata kunci: kesulitan belajar, penjumlahan, teknik menyimpan.


PENDAHULUAN

Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian dari pendidikan dasar merupakan tempat dimana siswa untuk pertama kalinya belajar membaca, menulis dan berhitung. Pembelajaran matematika di kelas I SD mencakup tiga cabang yaitu aritmetika, aljabar, atau geometri (Mulyono Abdurrahman 2008). Ilmu berhitung merupakan bagian dari ilmu matematika yang harus ditamamkan pada usia dini di tingkat SD. Ilmu berhitung terutama tentang penjumlahan ada dua yaitu penjumlahan tanpa teknik menyimpan dan penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Pemahaman nilai tempat suatu bilangan sangatlah penting dalam pengerjaan penjumlahan dengan teknik menyimpan karena bisa menjumlahkan bilangan-bilangan sesuai dengan nilai tempat bilangan itu. Siswa kelas I yang tidak memahami nilai tempat akan menjumlahkan angka tanpa melihat nilai tempat dari angka yang telah mereka jumlahkan. Peneliti terdorong untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi Penjumlahan Dengan Teknik Menyimpan Siswa Kelas I SD Negeri 3 Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012”.

Dari uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) kesulitan apa yang dialami siswa kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012 dalam pen-jumlahan bersusun dengan teknik menyim-pan, (2) bagaimana cara mengatasi setiap jenis kesulitan belajar operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan siswa kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan kesulitan apa yang dialami siswa dalam penjumlahan bersusun dengan teknik menyimpan, (2) mendeskripsikan cara mengatasi setiap jenis kesulitan belajar operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan. Penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik secara teoritis yaitu menambah wawasan yang lebih luas tentang kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada operasi penjumlahan bersusun de-ngan teknik menyimpan serta manfaat praktis bagi peneliti, lembaga, guru dan pembaca.

Usia anak masuk sekolah dasar berbeda-beda. Berkaitan dengan hal ini, Desmita menjelaskan bahwa usia rata-rata anak Indonesia saat memasuki sekolah dasar yaitu usia 6 tahun dan selesai di usia 12 tahun. Jika usia tersebut mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, usia tersebut berada pada dua masa per-kembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah yang berada pada usia 6 samapai 9 tahun dan masa kanak-kanak akhir yaitu usia 10 sampai 12 tahun. Anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik dimana mereka senang bermain, bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang me-rasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Guru sekolah dasar hendaknya mengembangkan pembelajaran yang me-ngandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja ataupun belajar dalam suatu kelompok, serta memberikan kesempatan anak terlibat langsung dalam pembelajaran. Pemikiran anak-anak SD masuk dalam tahap konkret-operassional yaitu dimana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek nyata ataupun kejadian-kejadian yang pernah mereka alami (2009).

Pada proses pembelajaran matematika tentang penjumlahan dengan teknik menyimpan dilakukan dengan benda-benda konkret misalnya dengan menghadirkan sebuah ataupun sekumpulan objek agar siswa lebih memahami penjumlahan dengan teknik menyimpan. Mengenai pembelajaran penjumlahan teknik menyimpan, Heruman berpendapat bahwa mengajar matematika tentang operasi hitung penjumlahan dengan teknik menyimpan tidak semudah dengan operasi penjumlahan tanpa teknik menyimpan (2008).

Berkaitan dengan pengertian matematika, Mulyono Abdurrahman mem-berikan penjelasan dalam hakikat matematika bahwa banyak orang mem-pertukarkan antara matematika dengan aritmetika atau berhitung, matematika sendiri cakupannya lebih luas dari aritmetika. Jadi, aritmetika merupakan bagian dari matematika. Materi matematika yang diajarkan di kelas I SD semester I adalah melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 20. Pada semester II adalah melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai dua angka. Operasi penjumlahan ada dua yaitu penjumlahan tanpa teknik menyimpan dan penjumlahan de-ngan teknik menyimpan. Operasi hitung pengurangan ada dua yaitu pengurangan tanpa teknik meminjam dan pengurangan dengan teknik meminjam.

Penjumlahan dengan teknik menyimpan diartikan sebagai penambahan dua bilangan atau lebih menjadi satu yang dilambangkan dengan a dan b antara himpunan yang mempunyai anggota sebanyak dengan himpunan sebanyak b anggota, dengan langkah menjumlahkan satuan dengan satuan dan puluhan dengan puluhan. Hasil dari penjumlahan satuan dengan satuan ditambahkan dengan hasil dari penjumlahan puluhan dengan puluhan. Cara lain yang dapat digunakan dengan mengubah bilangan yang akan dijumlahkan dengan bilangan penjumlah dalam bentuk panjang, kemudian langkah selan-jutnya menjumlahkan dari belakang yaitu satuan dengan satuan dan hasil dari pen-jumlahannya ditambahkan dengan puluhan dengan puluhan.

Belajar adalah perubahan tingkah laku. Hal ini sesuai dengan simpulan Skinner bahwa saat seorang belajar, responnya menjadi lebih baik, dan sebaliknya saat ia tidak belajar maka responnya akan menurun (Ramayulis, 2010:226). Belajar resminya didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon. Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa ing-gris yaitu learning disability, dimana learning artinya belajar dan disability artinya ketidakmampuan, sehingga learn-ing disability diartikan sebagai ketidakmampu-an belajar. Mengenai karakteristi anak berkesulitan belajar matematika yang dijelaskan Lerner (1981) yaitu: (1) gangguan hubungan keruangan, (2) abnormalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual-motor, (4) perseverasi, (5) kesulitan mengenal dan memahami simbol, (6) gangguan penghayatan tubuh, (7) kesulitan dalam bahasa dan membaca, (8) sekor PIQ jauh lebih rendah daripada sekor VIQ. Kekeliruan umum yang dilakukan anak berkesulitan belajar matematika adalah: (1) kekurangan pemahaman tentang simbol, (2) kekurangan pemahaman tentang nilai tempat, (3) penggunaan proses yang keliru, (4) per-hitungan, (5) tulisan yang tidak dapat di-baca (Mulyono Abdurrahman, 2003).

Penggunaan media maupun proses pembelajaran yang menarik sangat berpengaruh dalam siswa memahami materi penjumlahan dengan teknik menyimpan. Ini daiartikan agar siswa lebih merasa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran matematika dan tidak akan mengalami kesulitan belajar matematika tentang penjumlahan dengan teknik menyimpan. Peran guru sangat penting yaitu guru harus memberikan pemahaman ter-lebih dahulu tentang lebih memahami operasi penjumlahan dengan teknik meminjam terutama untuk bilangan dua angka.

#  #  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi Penjumlahan Dengan Teknik Menyimpan

Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi Penjumlahan Dengan Teknik Menyimpan, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Matematika