-->

Jurnal - Penerapan Model Team Games Tournament Dalam Keterampilan Penjumlahan

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Penerapan Model Team Games Tournament Dalam Keterampilan Penjumlahan , yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstract:. The Application TGT Type In Improving Fraction Addition Skill at V Grade Student. The purpose of this research are: 1) to describe the application of Team Game Tournament model which can be improve the fractions addition skill for the fifth grade students in SDN Bumirejo 4; 2) to describe the constraint and the solution of the application of Team Game Tournament model in fractions addition skill improvement for the fifth grade students in SDN Bumirejo 4. The research is Classroom Action Research method collaborative. even if the researcher becomes the observer towards the action research process. The method is divided into 3 cycles, each cycle consist of planning, action, observation, and reflection. The data sources are teacher, students, researcher, colleague, and  documents. The techniques of data collection are observation, field notes, test, and documentation. The data validity uses triangulation source and data analysis techniques are statistic descriptive qualitative and quantitative. The results showed that the Team Game Tournament model can be improve skill fraction editon.Keywords: TGT model, skill improvement, fractions addition

Abstrak: Penerapan Model Team Game Tournament Dalam Peningkatan Keterampilan Penjumlahan Pecahan Pada Siswa Kelas V SD. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan penerapan model Team Game Tournament yang dapat meningkatkan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SD 4 Bumirejo; 2) mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model Team Game Tournament dalam peningkatan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SD. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yang dilaksanakan dalam 3 siklus dengan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, catatan lapangan, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Team Game Tournament dapat meningkatkan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SD.
Kata kunci: model TGT, peningkatan keterampilan, penjumlahan pecahan


PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh kebanyakan siswa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang konsepkonsep matematika yang disampaikan guru. Setiap pelajaran matematika tidak akan lepas dari kegiatan berhitung. Oleh sebab itu,penyelenggaraan pembelajaran matematika bukan saja bertujuan untuk membuat siswa mengerti dan hafal tentang materi-materi matematika tetapi juga bertujuan untuk membuat siswa terampil dalam berhitung. Siswa dikatakan terampil apabila ia mampu melaksanakan tugas dengan cepat dan benar tanpa ada keraguan dalam dirinya ketika menyelesaikan tugas tersebut.

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa dan wawancara kepada guru kelas V SDN 4 Bumirejo dapat diketahui bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan pada materi penjumlahan pecahan. Penyelengga-raan kegiatan belajar mengajar yang tidak didesain dengan model-model pembelajaran yang inovatif dan bervariasi menyebabkan siswa kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran sehingga keterampilan penjumlahan pecahan yang dimiliki siswa rendah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih terpusat pada guru sehingga meyebabkan keterlibatan siswa dalam proses pengggalian informasi masih kurang serta interaksi antar siswa tidak bisa muncul. Pembelajaran matematika tentang penjumlahan pecahan yang dilaksanakan dengan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru kurang sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SD.

Siswa kelas V SD pada umumnya memiliki karakteristik senang bargaul dengan teman disekelilingnya, bersosialisasi, senang bermain, senang bekerja sama, merasa ingin dihargai oleh lingkungannya dan berjiwa sosial tinggi. Oleh sebab itu, dalam menyajikan kegiatan pembelajaran guru hendaknya mampu memberikan ruang yang cukup untuk mereka berinteraksi dengan teman sejawatnya. Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang terpusat pada guru menyebabkan anak kurang dapat berinteraksi dengan teman dan anak juga kurang aktif sehingga keterampilan penjumlahan pecahan yang dimiliki anak rendah Berdasarkan hasil tes tentang penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo yang berjumlah 38 siswa diperoleh rata-ratanya sebesar 21,47 dengan 37 siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) mata pelajaran matematika yaitu 60. Dengan keadaan siswa yang kurang aktif dan kurang bersemangat menyebabkan nilai rata-rata siswa rendah.

Peneliti mengusulkan penerapan model Team Game Tournament sebagai model pembelajaran untuk pembelajaran matematika tentang penjumlahan pecahan, dengan model Team Game Tournament ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memperoleh keterampilan penjumlahan pecahan melalui pengalaman belajarnya bersama guru dan teman-temannya.

Melalui model ini siswa dituntut untuk berinteraksi dan bekerjasama temannya, melalui interaksi dan kerjasama inilah diharapkan siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang dapat membantunya untuk memperoleh informasi dan keterampilan tentang penjumlahan pecahan. Dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Team Game Tournament untuk meningkatkan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SD, dengan alasan bahwa model Team Game Tournament dapat membantu siswa memperoleh keterampilan penjumlahan pecahan melalui interaksinya teman-temannya.

Rumus masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimanakah penerapan model Team Game Tournament dalam meningkatkan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo?
2. Apakah kendala dan solusi penerapan model Team Game Tournament dalam peningkatan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo?

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model Team Game Tournament dapat meningkatkan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan penerapan model Team Game Tournament yang dapat meningkatkan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo
2. Mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model Team Game Tournament dalam peningkatan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo. Pada bagian ini akan dibahas mengenai kajian teori. Kajian teori terdiri dari 2 (dua) point utama yaitu, peningkatan keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SD dan model Team Game Tournament.

Menurut Tim Dosen FIP IKIP Malang anak sekolah dasar umumnya berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam usia tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) Pertumbuhan fisik dan motorik maju pesat. Hal ini sangat penting peranannya bagi pengembangan dasar yang diperlukan sebagai makhluk individu dan sosial. (b) kehidupan sosialnya diperkaya selain kemampuan dalam hal kerjasama juga dalam hal bersaing dan kehidupan kelompok sebaya, (c) semakin menyadari diri selain mempunyai keinginan, perasaan tertentu juga semakin bertumbuhnya minat tertentu, (d) kemampuan berfikirnya masih dalam tingkatan persepsional, (e) dalam bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama tidak membedakan jenis yang menjadi dasar adalah perhatian dan pengalaman yang sama, (f) ketergantungan kepada orang dewasa semakin berkurang dan kurang memerlukan perlindungan orang dewasa (Suharjo,2006).

Menurut Reber keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik saja melainkan juga pengejawentahan fungsi mental yang bersifat kognitif (Syah:2010). Menurut Heruman pecahan diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, gambar yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap satuan, dan dinamakan penyebut (2007: 43).

Abdurahman mengemukakan bahwa penjumlahan merupakan suatu cara pendek untuk menghitung. Penjumlahan dapat diajarkan dari sebagian ditambah sebagian sama dengan keseluruhan. Simbol-simbol penting dalam penjumlahan adalah + dan = (2009:278). Menurut Johnson Team Game Tounament merupakan model pembelajaran kooperatif dimana setelah siswa belajar secara individu untuk be-lajar dalam kelompok dan selanjutnya masingmasing anggota kelompok mengadakan turnamen atau lomba dengan kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuannya (Milati, 2009).

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dalam penelitian ini, diketahui bahwa kurangnya keterampilan penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo karena mereka kurang berinteraksi dan bekerjasama dengan teman-temannya untuk memperoleh pengalaman belajar sehingga mereka kurang bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran tentang penjumlahan pecahan yang mengakibatkan keterampilan penjumlahan pecahan yang dimilikinya masih rendah.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Penerapan Model Team Games Tournament Dalam Keterampilan Penjumlahan

Sekian artikel mengenai Jurnal - Penerapan Model Team Games Tournament Dalam Keterampilan Penjumlahan , yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal Matematika
Download Contoh Jurnal Tentang Model Pembelajaran