-->

Jurnal - Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Ips Tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai Jurnal - Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Ips Tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal. Silahkan disimak!

Abstract: The Role Play Methodic in Social Studies Learning About Proclamation Vicinity Scene V Grade Elementary School. This aims of research to describe the steps methodic to play role properly, describe improving the result of social studies learning, and to find the constraint and the solution role play methodic. This research type is classroom action research which consists of three cycles, each of which involved planning, acting, observing and reflecting. The result of study showed the steps role play methodic consists of three steps are preparation phases, performing, and follow-up that was explained into 14 learning activities which can perfomed by good, so that can increase social studies studying result, and found the constraint which can conquered with the right solution.
Key words: role play method, learning, social studies

Abstrak: Metode Bermain Peran dalam Pembelajaran IPS Tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan metode bermain peran, mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPS, serta menemukan kendala dan solusi penggunaan metode bermain peran. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah metode bermain peran terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut yang terjabar menjadi 14 kegiatan yang terlaksana dengan baik, sehingga meningkatkan hasil belajar IPS, dan terdapat kendala yang dapat diatasi dengan solusi yang tepat.
Kata Kunci: Metode Bermain Peran, Pembelajaran IPS


PENDAHULUAN

Pembelajaran di SD disesuaikan de-ngan karakteristik usia anak dan kompe-tensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan demikian proses belajar mengajar dan berbagai aspek yang menyertai pem-belajaran di SD harus memberikan pema-haman yang bermakna bagi siswa. Suatu pembelajaran yang bermakna tentu saja didukung oleh berbagai faktor pengiring salah satunya yaitu metode pembelajaran. Uno (2010) mengemukakan bahwa metode pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan pengajar atau instruktur untuk menyajkan informasi atau pemahaman baru, menggali pengalaman peserta belajar, menampilkan unjuk kerja peserta belajar dan lain-lain. Metode ini memegang pera-nan penting dalam rangkaian sistem pem-belajaran. Maka dari itu diperlukan kecer-dasan dan kemahiran guru dalam memilih metode pembelajaran.

Metode pembelajaran yang diterap-kan guru banyak memungkinkan siswa be-lajar proses, bukan hanya belajar produk. Hal tersebut sesuai dengan simpulan Gag-ne & Briggs (1982) bahwa belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar baik secara kognitif, afektif mau-pun psikomotor. Oleh karena itu metode pembelajaraan diarahkan untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih banyak mene-kankan pembelajaran proses (Sumiati dan Asra, 2009: 91). Metode pembelajaran me-nekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemam-puan hasil belajar.

Adapun karakteristik siswa kelas V SD, menurut simpulan Piaget (1980) ada-lah termasuk dalam fase operasional kong-kret (7- 11/12 tahun). Pengembangan ope-rasi konkrit menuju tahapan selanjutnya memerlukan aktifitas di pihak anak, me-nulis sajak lebih efektif dari pada membaca sajak, turut serta bermain dalam suatu pe-mentasan lebih berguna dari pada menon-tonnya, semua itu membantu anak dalam proses pengembangan kognitif (Danim, 2010: 106).

Materi IPS di tingkat sekolah dasar masih terbatas pada kajian geografi dan se-jarah, dan untuk materi IPS di kelas V se-mester 2 merupakan materi sejarah. Pe-nyampaian materi yang yang bersifat teo-retis, monoton pada bacaan dalam buku materi pelajaran menimbulkan komunikasi satu arah, anak cenderung pasif dengan mendengarkan ceramah yang disampaikan guru tanpa ada aktifitas yang dapat menim-bulkan keaktifan siswa. Berdasarkan pero-lehan data pada nilai ulangan harian semes-ter 1 materi Tokoh-tokoh Kerajaan Hindu Budha di Indonesia, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi Kri-teria Ketuntasan Minimum( KKM) yang ditentukan yaitu jika 75% siswa menda-patkan nilai ≥ 65 untuk mata pelajaran IPS. Kenyataanya baru 57% siswa yang memenuhi kriteria tersebut dengan nilai rata-rata 61,73.

Metode bermain peran dapat menjadi sebuah metode alternatif dalam mata pe-lajaran IPS dan memberikan sebuah nuansa baru dalam pembelajaran yang cenderung konvensional. Wahab (2009) mengemuka-kan bahwa bermain peran merupakan ber-akting sesuai dengan peran yang telah di-tentukan terlebih dahulu untuk tujuan-tuju-an tertentu seperti menghidupkan kembali suasana historis misalnya mengungkapkan kembali perjuangan para pahlawan kemer-dekaan. Aqib (2010) juga mengemukakan hal yang senada bahwa metode bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajina-tif, daya ekspresi, dan penghayatan dilaku-kan dengan memerankan seseorang dari se-jarah, dunia pengetahuan, dan lain-lain. Kegiatan memerankan seseorang atau se-suatu akan membuat siswa mudah mema-hami dan menghayati hal-hal yang dipela-jarinya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode bermain pe-ran diharapkan dapat menumbuhkan minat dan motivasi anak untuk mengikuti pelaja-ran dengan baik, sehingga pembelajaran IPS yang dilaksanakan dapat mengalami peningkatan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah langkah-langkah penggunaan metode bermain peran, apakah penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar IPS, dan apa-kah kendala dan solusi pada penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran IPS tentang peristiwa sekitar proklamasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggu-naan metode bermain peran yang tepat, mendeskripsikan bahwa penggunaan meto-de bermain peran dapat meningkatan hasil belajar, serta untuk menemukan kendala dan solusi penggunaan metode bermain pe-ran dalam pembelajaran.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Jurnal - Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Ips Tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi
Sekian artikel dari Jurnal Pendidikan Inside mengenai Jurnal - Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Ips Tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Download Contoh Jurnal Tentang Metode Pembelajaran