-->

Jurnal - Peningkatan Pembelajaran IPA Melalui Metode Investigasi Kelompok

Ditulis oleh: Jurnal Pendidikan Inside
Berikut ulasan mengenai contoh jurnal pendidikan, penelitian maupun ilmiah tentang Jurnal - Peningkatan Pembelajaran IPA Melalui Metode Investigasi Kelompok, yang dapat kalian download dalam bentuk word (doc) maupun pdf dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal. Silahkan disimak!

Abstrak: Peningkatan Pembelajaran IPA melalui Metode Investigasi Kelompok pada Siswa Kelas V SD. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan metode Investigasi Kelompok dalam peningkatan pembelajaran IPA di kelas V. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian siswa kelas V SD Negeri 1 Pancurendang sejumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan datanya observasi, wawancara, dan tes. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Prosedur penelitian tindakan kelas berupa perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus tiga pertemuan. Hasilnya menunjukan bahwa penggunaan metode Investigasi Kelompok, dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA di kelas V. Pemilihan metode yang tepat merupakan alternatif yang dapat ditempuh.Kata Kunci: Investigasi Kelompok, Pembelajaran, IPA.

Abstract: The Improving Science Learning by Using Group investigation Method in V Grade State Elementary School. The purpose of this research was to describe of Group investigation Method in improving the process and learning result os science studies V grade. This research uses classroom action research techniques. The subjects were elementary school students in V grade state 1 Pancurendang with total 36 students. Data collection techniques using observation, interviews, and test. Data analysis using qualitative analysis data technique. The validation of data is using triangulation technique. Actions observational procedure braze as planning, acting, observing, and reflecting. Action performing is performed in three cycles, each cycle three appointments. The results showed that the use of Group investigation Method, can improve the process and learning result Science Learning in V grade student. Selection of the appropriate method is an alternative that can be taken.
Keyword: Group Investigation, Learning, Science.


PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan. Kemampuan, wawasan, dan pengetahuan yang merupakan hasil pendidikan adalah modal yang harus dimiliki untuk hidup
seseorang di zaman yang serba sulit seperti sekarang ini. Berkaitan dengan fungsi dan tujuan pendidikan, Depdiknas (2003) menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (hlm. 6). Proses pembelajaran dan hasil belajar merupakan bagian dari pendidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu faktor input, faktor proses, dan faktor output. Dalam faktor input terdapat instrumen input atau masukan instrumen yang mencakup guru, kurikulum, materi, metode, sarana, dan fasilitas. Salah satu metode pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal yaitu metode pembelajaran Investigasi Kelompok. Metode Investigasi Kelompok merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif.

Investigasi Kelompok merupakan salah satu metode yang dapat mengembangkan keaktifan dan keterampilan siswa karena dalam metode ini siswa terlibat langsung dalam pencarian informasi-informasi materi pembelajaran bahkan berperan juga dalam penyelesaian masalah yang ada dalam pembelajaran. Siswa mencari informasi dan gagasan dengan bekerjasama dengan rekan mereka dan menggabungkannya bersama pendapat, informasi, gagasan, ketertarikan, dan pengalaman yang masing-masing mereka bawa untuk menyelesaikan permasalahan pada materi yang dibahas. Dengan kebersamaan itu, siswa juga diajarkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompok. Metode Investigasi Kelompok dapat menjadi metode pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi yang efektif. Interaksi efektif dalam kelompok kecil memacu siswa untuk mengetahui tentang dasar kerja berkelompok dan keterampilan berdiskusi. Investigasi Kelompok juga memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam menentukan apa yang mereka pelajari dan bagaimana cara mereka belajar.

Siswa kelas V SD Negeri 1 Pancurendang sebagian besar berusia antara 10 sampai 11 tahun. Berdasarkan teori-teori mengenai perkembangan kognitif anak usia 10-11 tahun berada pada masa operasional konkret. Pada tahap operasional konkret anak sudah bisa memperhatikan lebih dari satu dimensi. Anak juga sudah mampu memperhatikan aspek dinamis dari suatu perubahan situasi. Anak juga sudah mampu mengerti operasi logis dari pembalikan. Meskipun demikian pemikiran pada tahap ini masih terbatas pada hal-hal yang konkret. Penyelesaian suatu masalah perlu disertai hal-hal yang konkret dan nyata (Taufiq, Mikarsa& Prianto, 2011: 2.8). Ada beberapa bentuk pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif, pembelajaran aktif, pembelajaran langsung atau interaktif, pembelajaran inquiry, dan pembelajaran kontekstual (Hakiim, 2009). Pernyataan Rusman (mengutip simpulan Nurulhayati, 2002) pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi (2012: 203).

Metode-metode yang termasuk dalam model pembelajaran kooperatif menurut Suprijono yaitu STAD, Jigsaw, Group Investigastion, Make a Match, Think-Pair-Share, NHT, Two Stay Two Stray, Listening Team, InsideOutside Circle, Bamboo Dancing, PointCounter-Point, dan The power of two (2011). Pendapat Sharan tentang metode Investigasi kelompok yang dipelopori oleh Herbert Thelen merupakan metode pembelajaran yang membimbing peserta didik untk menggunakan semua keterampilan interpersonal dan bekerjasama dalam menjalankan penyelidikan mereka serta merencanakan bagaimana cara mengintegrasikan dan menyajikan temuan mereka (2012). Karakter unik Investigasi Kelompok menurut sharan (mengutip simpulan Sharan & sharan, 1992) ada pada integrasi dari empat fitur dasar seperti investigasi, interaksi, penafsiran, dan motivasi intrinsik (2012: 167). Langkah-langkah metode Investigasi Kelompok yaitu (a) Pembentukan kelompok secara heterogen, (b) Penulisan beberapa topik yang akan diteliti, (c) Pemberian kesempatan kepada untuk memilih siswa topik yang akan diteliti, (d) Penyajian permasalahan yang sesuai dengan topik penelitian, (e) Pelaksanaan penelitian, (f) Pembuatan laporan akhir penelitian, (g) Presentasi hasil penelitian kelompok, (h) Pembuatan laporan akhir yang disempurnakan, (i) Pengumpulan laporan akhir.

Mengenai pembelajaran, Winataputra berpendapat, “Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik (2008: 1.18). Pembelajaran merupakan rangkaian kompetensi yang dikembangkan berdasarkan kompetensi sebelumnya. (Hakiim: 236). Tujuan pembelajaran menurut Hakiim (mengutip simpulan Robert F. Meager, 1962) adalah secara spesifik menyatakan perilaku yang akan dicapai, membatasi dalam keadaan mana perubahan perilaku diharapkan dapat terjadi (kondisi perubahan perilaku), dan secara spesifik menyatakan kriteria perubahan perilaku dalam arti menggambarkan standar minimal perilaku yang dapat diterima sebagai hal yang dicapai (2009: 106).

Ilmu pengetahuan alam menurut Sulistyorini yaitu bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar (2007:39). Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip, dan teori-teori IPA. Memahami IPA berarti memahami proses IPA, yaitu memahami bagaimana mengumpulkan fakta-fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta untuk menginterpretasikannya.

Sulistyorini (mengutip simpulan Wynne, Harle, dan Hendro Darmodjo, 1993) menjelaskan bahwa setidak-tidaknya ada sembilan aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD/MI, yaitu sikap ingin tahu, sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru, sikap kerja sama, sikap tidak putus asa, sikap tidak berprasangka, sikap mawas diri, sikap bertanggung jawa, sikap berpikir bebas, dan sikap kedisiplinan diri (2006: 10). Sifat cahaya, karya sederhana dengan penerapan sifat cahaya, dan proses pembentukan tanah adalah beberapa materi dalam pembelajaran IPA. Sifat cahaya ada 5 yaitu, cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dibiaskan, cahaya dapat diuraikan, dan cahaya dapat dipantulkan.

Karya sederhana dengan penerapan sifat cahaya ada 5 yaitu periskop, lup, kaleidoskop, cakram warna, dan kamera lubang jarum. Proses pembentukan tanah memiliki tiga sub bab yaitu jenis-jenis batuan, jenis-jenis pelapukan, dan jenisjenis tanah. Penggunaan metode Investigasi Kelompok sangat tepat digunakan pada mata pelajaran IPA karena menuntut siswa untuk dapat menyelidiki secara kelompok dan memberikan pengalaman belajar langsung dalam pengumpulan fakta-fakta untuk membuktikan suatu teori, sehingga pembelajaran dapat menyenangkan dan bermakna dengan interaksi yang baik dengan lingkungan kelas. Hal ini akan meningkatkan penguasaan materi pembelajaran siswa yang berdampak pada meningkatnya pembelajaran baik proses maupun hasil belajar IPA.

Peneliti merumuskan masalah antara lain (1) Bagaimana langkahlangkah metode pembelajaran Investigasi Kelompok dalam peningkatan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pancurendang? (2) Apakah penggunaan metode Investigasi Kelompok dapat meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pancurendang? (3) Apakah kendala dan solusi dalam penggunaan metode pembelajaran Investigasi Kelompok dalam peningkatan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pancurendang?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah metode pembelajaran Investigasi Kelompok dalam peningkatan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pancurendang, untuk meningkatkan pembelajaran IPA melalui penggunaan metode Investigasi Kelompok pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pancurendang, serta untuk menemukan kendala dan solusi dalam penggunaan metode pembelajaran Investigasi Kelompok dalam peningkatan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pancurendang.

# # # # # # #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai jurnal ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Jurnal - Peningkatan Pembelajaran IPA Melalui Metode Investigasi Kelompok

Sekian artikel mengenai Jurnal - Peningkatan Pembelajaran IPA Melalui Metode Investigasi Kelompok, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat jurnal.
Lihat juga:
Download Contoh Jurnal IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Download Contoh Jurnal Tentang Metode Pembelajaran